SEORANG ANAK LAKI-LAKI suatu ketika mencuri sebuah buku pelajaran milik salah seorang teman sekolahnya lalu membawa buku itu pulang untuk ditunjukkan kepada ibunya. Ibunya tidak pernah kemudian memukulinya, tetapi malah mengajurkan anaknya untuk mencuri. Di kemudian hari, anak laki-laki itu mencuri sebuah jubah dan membawa jubah itu kepada ibunya, namun ibunya malah memuji apa yang diperbuat anak laki-lakinya.
Anak laki-laki itu menjadi pemuda dan kemudian beranjak dewasa, ia bertambah banyak mencuri barang-barang dengan nilai yang lebih besar. Pada akhirnya ia tertangkap ketika perbuatannya yang kelewat tercela diketahui orang-orang. Setelah tangannya diikat di belakangnya, ia diantar menuju tempat eksekusi umum. Sang ibu mengikutinya dalam kerumunan dan dengan jantung berdebar keras dadanya larut dalam penyesalan. Di sela waktu anak laki-laki itu berkata, "Saya ingin mengucapkan sesuatu di telinga ibu saya." Ibunya datang mendekatinya dan ia dengan cepat meraih telinganya dengan giginya lalu menggigitnya. Sang ibu mencelanya sebagai anak yang kurang waras, sebab itu anaknya membalas, "Ah! Jika ibu memukuliku ketika aku pertama kali mencuri sebuah buku pelajaran yang kutunjukkan kepada ibu, aku tidak seharusnya berada di sini. Perbuatan ini membawaku pada kematian yang penuh aib."
*Dialihbahasakan oleh Ganjar Sudibyo setelah diterjemahkan ke dalam bahasa inggris oleh George Fyler Townsend. Sumber cerita: The Pennsylvania State University (for the source electronic book file version). ISBN 978-1-4340-0146-7. Sumber gambar: propelsteps.wordpress.com
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini