PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

10.30.2010

POESIS

apa yang tak bisa ditumpah dan tertumpahpadamu, mataku?2...

10.22.2010

SEMIOTIKA HURUF

Ai Ba Cj Da Et Fu Gh Hk Ia Jn Kp Lu Mi Ns Oi Pk Qe Rj Sa Tn Ut Vu Wn Xg Ym Zu 2...

10.19.2010

MENULISMU AYAH

ayah pernah bilang,"jangan isi perutmudengan sebongkah bulan retakketika setiap malam ibumempebincangkan dongeng" *malam-malam begini ada jemariyang tak bisa berhenti menulismu, ayah ia bergerak ke dalam rindu paling relungdan mataku tak cukup mengusap apa-apayang keluar darinya melaluinya; tahukahbahwa ia perlahan bernama pelukandi seberang jarak rumah dulu? **seketika ada bintang jatuhaku mencoba jadi kantonguntuk menyimpan pecahannya di saku doamu;supaya suatu waktu aku diizinkanmerasakan memahamkanbahwasanya harapan itutak pernah jatuhpun timpang...

10.15.2010

DI BAWAH LAMPU JAM TIGA PAGI

*ada gambar wajah dan kakimutelungkup pada baskomberisi airmataku **pundak dan tangan yang kuberikanrupanya susah menjadi hurufdi gelombang menuju kotamu;kotamu yang masih rapitapi, tampak segalanyaseperti buritan ***jika dua mata ini tak cukupmaka ambillah yang ada pada dadaku,sebab jantungku taukapan harus berdetakkapan menyatu dengan detakmu ****jam tiga pagi iniada tubuh yang puisipenangkal remang-rindudi bawah lampuyang gelisah memijar tanya apakah usiamu setara tangismu,mataku? 2...

10.14.2010

TAK ADA YANG PULANG DARI ANGIN MATA LALU

tersebab mi siur manakah yang lembam di matamu, mi? angin itu memilih diam untuk kakimuyang kau sembunyikan di balik jilbab;tapi, jilbab itukah yang sebenarnya mengajakmencelakaiku di ingatan masa depan? duh, mimata ini meratap seraya takutakan besok yang jadi lebih dingintanpa puisi tanpa jaket, syal atau selimut mata ini berpenyakit dari angin salah arahangin yang tak pulang-pulang oleh setangis rindukepada jarak yang seperti merasa sendiridan mengoyak-oyak rambutmu, dadaku sebab itu, di matamu aku merawat matakusupaya angin tak berjejal masukdari...

10.09.2010

DI SANA, DI LUBANG DADA IBUMU

*oktober lalu kau lupa, pun sekarang di sana,tak kutemukan kata kau di telapaktanganku bergurat seribu nasibseribu pemahaman baru tentangalamat yang sebenarnya tak sesatdan tak ada Romadi setiap kau bacakan almanak **bahasa bukan lagi hikayat ibu yang kuno jikalau,kau adalah malin kundang yang bertobatmaka sebenarnya durhaka telah menjadi bijakkarena sepeninggalan manusia yang mengadakanmubukanlah cerita fiksi atau bahasa takhayul maka di sana, di lubang dada ibumuada suara parau tentang kauyang sedang memecah rindubagaimana rasa tawar terakhir...

10.07.2010

JENDELA YANG TAK SEPERTI PERMAINAN AIR DAN API

"bermain air basahbermain api hangus" *sisi manakah yang membacatanda di peribahasa wajahmu,sebab ada bahasa lainmencoba jadi peri dinding kamarmu telah tandasuntuk kesekian kalinyaseperti kau jatuh di pelukkudan jam yang menggeser ranjangmusesekali kau sembunyikandi bawah selimutmu yang gigil **jendela di samping meja belajarmumencoba untuk jadi permainan yang tak kalah basah dan hangus;ia telah belajar dari raut muka dan dadamu suatu waktu aku tak mungkin adadi tempat persembunyian manajuga permainan apapunseperti puisi yang robekoleh air dan...

10.05.2010

BAGAI PUNGUK MERINDUKAN BULAN, MAKA DI SINI TERCATAT TAK ADA KERINDUAN BAGI BULAN

"bahwa mimpi itu seperti suaramumerayap-rayap menjadikanpunguk yang lain" aku telah bersabar menunggumumengambilkan bulan di sebelah terastapi tak ada kabar tentang tengokanmuyang lalu maka dengan kemauanku sendiriaku mencatat kepergianmu sepertiaku mencatat tak ada catatanbagi bulan yang telah kupesan padamu di kotamu yang singgah, miaku menanarkan matakuuntuk kutanggalkan pada pungukyang berlarian namun tak sampaimenuju dendang bulan rindu dan sesekali aku bertanya;bulan manakah yang tak mencatat rindu punguk kitaatau kita lupa mencatat nama...

PERCAYA SAJA, HAUS TAKKAN MENDAPATI AIR MINUM RASA DURI

setiap tenggak dan rindumu adalah tenggorokkanku yang inginmenginapkan bagaimana haus itu bertanya-tanya tentang siapayang bisa mencabuti duri di tenggorokan kita besok. namun jikalaukita tak sepaham, maka pelukkah leherku erat-erat. rasakanlah bagaimanatak ada kehausan yang panjang sebagaimana ceritamu tentang airdi kubang matamu. bila aku mendapatimu nanti,kelak tak ada haus tidur bersama duri di tenggorokkan kita. 2...

10.04.2010

LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN, LEMPARKAN AIRMATAMU SEMBUNYIKAN PADA BATU

di siluet yang kau namakan senjasegalanya adalah nyawa yang kembaliseperti sediakala menjelang pagiketika tangan menengadahmerangkaikan matahari pada kepala di pagar rumahmu ada nyanyianmuyang dibawa pulang burung-burung;dan tempayan yang tadi siang hilangternyata kau bawakan untukkusupaya tak ada kekosongan juga kepalsuan pada pepatahmanakala tertabur dari benakmu di jendela matamu ada senja dan nyanyianduduk bersama menyembunyikan airmatamelempar batu dari arah malam 2...

10.02.2010

HALUSINASI DI SUATU KESEMPATAN

:1dinding yang tua, seorang yang resahmereka berebut kursi :2sore yang lupa pulang berburu kail.didapatinya ikan berwarna jinggamemantul ke atas langit dan jatuhseperti hujan :3suatu pagi ingat bahwa rumahmu terguncangada keresahan dan alat pancing yang tertimbun,ada mendung :4jauh, di suatu kesempatanmereka adalah halusinasiyang tertulis bukan karena pasi-puisi :5malam melempar burung-burung hitamkepada kata-kata kertak kepada bulan perak;jikalau tak ada kesempatancukuplah duduk bicara bersama halusinasi 2...