PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

12.08.2013

BURUNG YANG MATI DI TANGAN PENYAIR

mata kebebasan sekarang diperuntukkan apatah; orang-orang menghimpun diri untuk saling tahbis mereka seringkali lupa, ada langit yang jarang disentuh bahkan dibaca sebagai kitab suci kedua sementara itu, mata seorang penyair menyibukkan ke mana pandangan-pandangan dijatuhkan, dengan cara apa merupakannya; suatu ketika seekor makhluk yang mempunyai sayap di bawah pandangannya. lalu ia mengambilnya sebagai kematian ia candai kebebasan sarat orang-orang buta 201...

12.03.2013

YA RAMA, HUJAN MEMBERI NYAWA DI PINGGIR KOTA

kamu tulis aduh yang jauh itu pandangan yang tak lagi sempat mempertanyakan hujan ini adalah bagian dari aduh itu saudaraku, kota jiwa kita sekarang begitu tegang sebab bulan tiba seperti mata kamu yang tak ingin segera meninggalkan genang jalan-jalan lengang dan rumah-rumah yang kusut masuklah; udara sebentar lagi rampung untuk menyamarkan jarak di pinggir kota 2013...

11.22.2013

BERUNTUN MEMPERTANYAKAN KAMI

syahdan, ada yang beruntun mempertanyakan kami: bagaimana kalian menemukan warna hijau, selain daripada kamus daun-daun atau rerumputan? bagaimana kalian menemukan warna kelabu, selain daripada mendung di sarang hujan? bagaimana kalian menemukan warna biru, selain daripada kitab lautan dan batas langit? bagaimana kalian....? ada yang beruntun mempertanyakan kami untuk mempercayai bahasa mereka bilamana segalanya mutlak berasal dari yang tampak percayalah sebab kami tak pernah percaya semata pada rupa-rupa kulitnya,...

MATA KESUNYIAN YANG DIBERKATI

ada perasaan handarbeni yang mirip cabang-cabang pohon di depan rumah kami: tua, kokoh, dan berbuah tua: perasaan itu ditanam sejak kami dinamai sejak itu unsur usia yang sebenarnya tidak bisa kami bebaskan bisa kami lalui lewat lekuk-lekuk kambium, garis-garis yang menjadi batas antara abad dan abadi kokoh: karena perasaan itu berlapis adanya, bukan topeng melainkan memang benar-benar jujur. ini kami. murni milik kamu yang tersembunyi...

10.31.2013

SUNGAI EFRAT MEMBASAHI PANDANGANNYA

seperti dingin yang diperoleh dari batu-batu musim hujan seperti para pertapa yang hanyut oleh gemercik gelombang sungai; pada tangan ia menggenggam pandangannya yang bertubi aku sebelum menetes tenang di pagi hari di tanah itu, ada yang memanggil rumi lalu mengunci pintu ada yang memanggil gibran lalu membuka jendela tapi kebanyakan orang memanggil cahaya lalu mendirikan rumah di tanah berpasir ia kah sejarah yang mencuri dan menyembunyikan cara merawat generasi yang membenci darah dan mencintai muka air di pinggiran sungai? oleh nabi-nabi...

10.07.2013

PUISI-PUISI YANG DIMUAT DI KORAN MERAPI

Puisi-puisi ini dimuat di Koran MERAPI pada tanggal 6 Oktober 2013: Huis : peringatan kekasih 1. segalanya berjalan baik, kata seorang filsuf perancis malam itu ada yang tak tumpas di braga. sebuah pameran buku menumpukkan diskon-diskon yang selalu sama, dan waktu di jam tangan bergerak pontang-panting seperti dikejar oleh stand-stand pameran yang hampir tutup. tapi segalanya berjalan baik, memang. kau berhasil membaca mataku di halaman kesekian dengan judul yang mulai lelah untuk bertamasya. aku baik-baik saja, kataku 2. kau membeli...

9.30.2013

MENERUSKAN MIMPI YANG CEMAS TADI MALAM

“gusti ampunilah mereka mereka belum sampai menampung  mahaluas pengetahuan; dan ampunilah kami sebab kami sering membusung dada ketika kami memandang di luar kami” pada pandangan yang diciptakan oleh jarak, mereka tak henti-hentinya menjelma bahasa menjadi perkara yang ngeri: “selamatkanlah jiwa-jiwa selamatkanlah jiwa-jiwa” seorang yang bungkuk datang dalam bayang matahari menyembunyikan tubuh mereka awan-awan bergerak berbalik jauh dari jangkauan langit-langit yang membuat pandangan mengenal warna: mana biru rencana mana putih mimpi; seorang...

9.17.2013

KOTA LENGANG YANG DIPADATI BAHASA

ia menghela nafas, berjalan jauh dari langit yang tampak lebih dalam dari pandangannya ia menghela nafas, berjalan jauh sebelum matahari merapikan kaca-kaca jendela dengan pantulannya di sini orang-orang seberang datang memperkarakan bahasa entah terjalin oleh apa bahasa itu sehingga kota ini kerap kali memulangkan dengung seperti sisa bunyi akhir konser musik; menjelang subuh ia gantung kaki-kakinya yang sedingin tiang-tiang listrik sebelum...

9.06.2013

SESEORANG SEPERTI CHAPLIN DI PUSAT KOTA

1.  berapa anak kemungkinan lagi yang mesti kita telusuri, kita eja serupa bahasa-bahasa baru dan asing bila hidup adalah perputaran lahir, tua, sakit, dan mati; ada yang diam-diam bekerja di kaki-kaki kita, yang diam-diam menggerakkan mata kita yang sering kabur memandang warna lampu lalu lintas dini hari. pada jam-jam kemudian, langkah-langkah kita lepas sebab orang-orang mulai memanjangkan lengan ada yang tengadah, ada yang nunduk; kota jadi khusyuk sekali seperti warna kuning pelabuhan di kejauhan tapi di luar itu, seseorang hanya ingin...

8.20.2013

CACCINI

dari lekuk nadi yang kami percayai adalah ikhwal untuk menujumu maka setelah kalvari, bukit mana lagi yang mesti kami kembalikan atas dosa masa lampau, puan? adab tubuh kami berulang menghadapmu tapi jalan di dunia terlalu luas untuk kami capai biji mata kami masih biru karena langit pagi hari meski berabad langkah kami tak setua nyala matahari kepada puasa yang kami yakini adalah ikhwal: senjata untuk melapangkan dada...

8.14.2013

MELAWAT SUNYI DI KATEDRAL

~1. ia ingat, malam adalah waktu yang baik untuk memulai dan mengolah hal-hal yang belum rampung ia masih menulis sajak-sajak, menyaksikan dunia, menamai sunyi kota, memandang kepala orang-orang yang terbakar cahaya bulan dan terhisap cahaya listrik ia masih saja sibuk merayakan yang lewat : tuhan berasal dari mana, tuhan terhafal dari mana; manusia tah, makhluk yang terlampau gampang menyerah pada doa? lalu pada suatu pandangan selalu ada...

8.06.2013

MANGGARAI

menatap kedua arah rel itu; tubuhku:menunggu kereta datang hampir tengah malam.tubuhmu: perjalanan kini, sunyi yang ingin dikosongkandari waktu yang terus menerus menghisap pandangan2...

7.31.2013

PUISI-PUISI YANG DIMUAT DI MAJALAH (TEENLIT) STORY

Puisi-puisi yang relatif lama ini ternyata dimuat di Majalah Story edisi Juli 2013. Berikut mereka ini: MENUNAIKAN SENJA untuk s. untuk setiap senja yang kita tintakan dalam sebuah amplop: izinkanlah aku tiupkan angin kencang untukmu supaya awanawan lekas bergerak menujumu meneduhimu lewat gerimisgerimis rindu lalu menjelma sayapsayap sunyi baru dan nyanyiannyanyian musim bagi sepasang burung dara yang hinggap bersarang pada bulubulu mata kita. -...

7.20.2013

HARIPUISI INDOPOS, SABTU, 20 JULI 2013

Sebuah kolom HariPuisi di Surat Kabar INDOPOS pada hari itu memuat empat puisi saya. Kolom di surat kabar ini diredakturi oleh Presiden Penyair Indonesia. Berikut ini puisi-puisi yang dimuat: KOLASE KENANGAN ( II ) sepanjang jembatan dengan pembatas berwarna oranye di bawahnya rumah-rumah kayu yang menjerit setiap kemarau tiba. di hadapan kabel-kabel tebal pemanggul sepanjang jalanan ini, langit memburat kuning-merah. setiap kali senja adalah nyala waktu anak-anak; mereka yang bertaruh kepak burung-burung dara, menyelamatkan satu pasangan...

7.15.2013

MARGONDA 19.30

lalu aku sadar, ini kota sudah jadi yang lain barangkali juga kamu. kita ingin sekali bepergian tapi entah, jalan-jalan yang kamu ingat justru mengarahkan pada tempat-tempat di mana terasa udara kota ini masih seperti baru saja ditebar garam. ini kota di mana malam selalu saja risau. aku asing lagi, apartemen yang memuat para pendatang, mereka membawa make up di tas dan kantong-kantong pakaian. di dompetnya uang berbau parfum-parfum, soft drink, makanan instan, dan celana pendek. aku linglung saja lalu aku sadar, ini bukan sebentar mimpi aku...

7.13.2013

MOON RIVER* MALAM INI

~ kamu bertanya, kenapa setiap pagi, waktu muncul seperti jarum-jarum yang pernah digunakan ibu kita. jarum-jarum tajam mengkilat dan menjahit kenangan di mata kita; kita yang kanak-kanak dan merasa ingin selalu berhati kanak-kanak supaya bisa menyelinapkan kelindan peristiwa masuk ke dalam lubang jarum-jarum itu tapi waktu, sedemikian maha segalanya ia yang mengizinkan kita tumbuh akan ingatan-ingatan yang redup dan nyala pada hamparan halaman-halaman baik yang kita benci baik yang kita cinta ~ kamu bertanya, kenapa setiap malam dada ini terus...

7.08.2013

DEPOK SQUARE

kamu meminta aku beli apa, semalam kita sepakat mempercayai bahwa uang pangkal mabuk aku sangsi, kita yang asing mengasingkan dari diskon-diskon dan makanan-makanan jepang maka aku menatap pasangan-pasangan yang menyebut diri sebagai orang-orang yang pulang kerja "kita bisa makan enak di sini. makanan impor, tentunya" kamu berkhayal, kita ini sepasang kekasih seperti yang akan berangkat kerja aku bilang, jangan banyak-banyak mencintai dengan cara-cara demikian; cahaya-cahaya di gedung-gedung mal bisa saja membuat cinta kita demam, sebab hidup semata...

J825

sebelum pukul 5 sore kolam renang sudah penuh matahari menghisap kami ke dalam udara yang diciptakan ac di dalam kamar, jam berdetak berputar seperti pandangan kami mengitari apartemen. udara membikin dada kami ingin dipenuhi air, kepala yang lebih baik menjadi kolam renang daripada jadi penumpang bus metromini sebelum pukul 5 sore, ada seseorang yang ingin dibangunkan jemuran belum juga kering, tapi waktu terus memompa kami bukankah kita bisa berhenti di hari senin? katamu tidak, kita bukan kolam renang bukan pula bus metromini; kita ini sebuah...

6.25.2013

MENGGENGGAM JIWAMU

tuanku, demikiankah yang benar-benar kumiliki seorang wanita dan aku yang mesti tabah mencintai jarak; atau tidak ada yang bisa kumiliki selain dirimu, dan malam-malam ketika engkau benar-benar menjadi satu-satunya yang harus dirindukan pertama kali dan seterusnya dengan jarak dan waktu, ketabahan adalah jantung dari segala percintaan, maka ajarilah dada ini; bagaimana detak menemukan detik semestinya laki-laki yang kian hibuk dengan perasaan kini mulai biasa meluaskan kegelisahan kepada siapa pun. barangkali wanita itu sering ditimpa oleh perasaan-perasaan yang...

6.21.2013

KYRIE ELEISON

--tuhan naik diiringi harga bbm malam ini jalanan ramai sekali. dihadapanku kepala orang-orang berkelabu, doa-doa yang terapung. kecemasan yang memanjang; seorang tukang becak sedang mengamati perjamuan di depan spbu tempat ia berjaga malam ini, ia mulai berdoa: gusti kasihanilah kami kami yang dimiskinkan oleh dunia kami yang terpaksa merayakan keringat dan airmata kami sendiri; kami yang kini mencium masa depan kami dengan getir bibir gusti kasihanilah kami tentang bagaimana kami mengartikan dosa yang tak lebih dari siksa dunia. dunia yang...

6.18.2013

SEPUTAR LAUNCHING DAN DISKUSI BUKU SAYA

Berikut dokumentasi yang dipublikasikan oleh salah satu koran lokal Jawa Tengah: Bedah Puisi Ganjar Dipadati Puluhan Penikmat Sastra ...

BERSAMA LANGIT, KITA ADALAH AWAN-AWAN GELISAH

bersama langit, kita adalah awan-awan gelisahbiru yang tampak ingin bercanda di pagi itu:“matahari sudah teramat tuatapi tak lelah memendarkan sinarnya dan berangkat dari timur. mataharisudah teramat tua...”aku tak ingin bercanda, katamusebuah peta yang telah kita percayaisebagai jalan keluar bagi pokok keasinganhampir saja kita genggamsetinggi-tingginya langit, kita tetaplah awan-awan gelisahsebab di sini, kita mesti masyukmengizinkan nabi-nabi baru datangke dalam pikiran yang kosonglalu mengisi peta dengan nama-nama merekadengan sesal dan bebalbersama...

6.14.2013

UPACARA UNTUK TUBUH

maka kalian tak berhenti untuk mengusap : kenangan itu... kita yang dihimpit olehnya berkali-kali datang, lalu terciptalah dinding-dinding bercat tua lalu aku yang dingin, ruang dengan sebuah pemandangan "aku yang sesak tak ingin merasakan lagi banyak kehilangan" kematian di sekeliling kita kematian di sekeliling kita aku upacarakan tubuh itu, pikiran yang kosong beserta jiwa yang tak bisa kugenggam ingatan-ingatan kalian sebagai altarnya doa ini panjang sekali rasanya: "berangkatlah melampaui segala yang sesak" 20...

5.29.2013

ESAI DARI KANG PUTU

Mengonfrontasikan  “Sajak Sebatang Lisong” dan Puisi Ganjar  Catatan Gunawan Budi Susanto  Izinkan saya memuat secara utuh sajak Rendra, “Sajak Sebatang Lisong”, yang ditulis 19 Agustus 1977. Lantaran, inilah sajak yang disebut Ganjar Sudibyo sebagai sesuatu “yang benar” – dan bahwa “berkesenian tidaklah pantas bilamana terlepas dari kehidupan” (Pada Suatu Mata, Kita Menulis Cahaya, halaman 76 – selanjutnya hanya merujuk halaman), terutama pada bait terakhir:Inilah sajakku./Pamplet masa darurat./Apakah artinya kesenian,/bila...

5.17.2013

MENGAJAK PIKIRAN BEPERGIAN

“aku sedang belajar mengeja kehendak-kehendak yang berlalu lewat lubang-lubang dada sebelum aku buatkan pintu satu per satu  untuk mereka” menjangkau mereka dan kamu, semakin waktu semakin menyempit. langkah-langkahku pun mampat. aku jadi linglung. kamu ini bagaimana bisa muncul seperti sebuah tas punggung berisi banyak buku; pundakku ini rela-rela saja memanggul segala hal, tapi aku bisa tersesat bilamana segala hal itu bergerak ke atas: menggelapi pikiran, lalu membangun kota-kota  dan memadamkan lampu-lampu lalu lintas di tubuhku. kamu...

5.14.2013

SUNYI SAYAP BURUNG-BURUNG

mereka bentangkan jarak antara langit dan tanah,bunyian yang sembunyi-sembunyi di dalam paruhadalah panggilan-panggilan yang serta merta mendaratkan kemungkinan-kemungkinansebagai ruas-ruas kehanyutan dalam airmusim kemarau; awan-awan menjadi terang sekali untuk dilalui, di luar, kota-kota menasibkan pepohonansekehendaknya. maka merekatak henti-hentinya mencengkram udara yang tampak asing dari sekian perlintasandemikianlah sayap mereka bergerakmerindukan angin turun selain sunyiyang berjatuhan serupa bulu-bulu mereka2...

5.10.2013

MEMUNGUT DAUN SAPARDI

ia berjalan pelan menuju sebuah taman;taman yang penuh bunga-bunga dan daun-daunjatuh. di kursi yang hanya ia, setiap senjaingin saja ia simpan pada selaput embununtuk esok pagi. senja adalah perihal pemandanganyang ramai dikunjungi anak-anak. sebab orang-orang cemas selalu merindukan iniia tak ingin terjebak pada imaji:jalanan lengang di luar atauingatan kenang di kepala.maka ia duduk saja mendengarkanapa yang berlalu, berlewatan di hadapannya. mata yang kosong itu sebenarnya telah hibuk melepassepanjang pemandangan yang suaranyaseperti deru ombak...

4.28.2013

(ESAI) YANG HENDAK BERBICARA TENTANG PUISI (ESAI)

Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE ...