PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

8.17.2010

KEPADA INDONESIA, TERSEBAB INDONESIA

 

- 1 -
kakek kami pernah bercerita tentang tanah purba kami. tentang bagaimana suku-suku
mencipta dan dicipta adat-adat di setiap tempat di setiap zaman. menumbuk mata
pencaharian, mengail bahasa, memanen doa. tentang bagaimana atap-atap rumah
menyaksikan kemarau dan penghujan bergantian melumuti mereka. tentang hutan
yang masih benar-benar hijau dan tak ada flora-fauna tercekik punah. tentang sungai
dan laut yang merawat-jaga air supaya tak ada tumpah di tanah atau pulau. demikian,
kakek kami mengimani bahwasanya sejarah negeri kami bukan sekedar penghafalan.

- 2 -
“apakah engkau kini mengubur ingatan kami,
ibutanah kelahiran kami?”


engkaulah yang mengandung kota-kota dan desa-desa kami. menjaga bilamana
kami tidur di kerinduan atas kubur nenek-moyang kami supaya tetap mengenal
mana nisan yang pasti kami doakan. namun, ibu...
mengertikah engkau bilamana kami ini sedang lupa ingatan. apakah ibu mengenal
kami, usia dan tanah kelahiran kami. apakah ibu benar-benar membuat negeri
kami terlahir dan dilahirkan oleh kemerdekaan. atau,
siapa ibukemerdekaan kami?

- 3 -
setiap tanggal tujuh belas bulan delapan, kami ingin sekali
merasakan merdeka benar-benar merayakan bendera yang memerah-putih
di tanah kami kota kami desa kami kampung kami rumah kami rindu kami;

negeri kami tersayang!


2010