PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

2.10.2016

INFERNO,1,32*


 


Dari tengah hari sampai tengah malam, pada tahun terakhir di abad ketigabelas, seekor leopard melihat pemandangan beberapa papan kayu, beberapa palang besi yang menjunjung tegak, pria dan wanita yang menjelma, sebuah tembok dan barangkali sebuah batu di parit yang penuh dengan daun kering. Ia tidak paham, tidak paham benar bahwa ia mendambakan cinta sekaligus kelaliman. Lalu gairah kenikmatan mencabik-cabik segala hal menjadi potongan-potongan hingga angin menggiring aroma seekor rusa. Namun kemudian sesuatu tercekik dan memberontak dari dalam dirinya. Tuhanpun bersabda kepadanya pada sebuah mimpi: "Kamu hidup dan akan mati di penjara ini supaya seorang lelaki yang Aku kenal barangkali melihatmu di waktu-waktu tertentu dan tidak melupakanmu, lalu ia menempatkan sosokmu dan sebuah tanda dalam sebuah puisi yang memiliki suatu tempat yang tepat dalam bangunan semesta. Kamu menanggung jeruji, namun kamu akan menerima sebuah kata untuk puisi itu." Tuhan yang bercahaya di dalam mimpi, dengan cahaya betapa buasnya binatang. Binatang yang mengerti akan segala musabab ini sekalian tabah menghadapi nasib. Namun, ketika ia terbangun, ia sadar dalam dirinya hanya ada kepasrahan yang gelap dan kedunguan yang bebal, sebab putaran dunia terlalu ruwet bagi kesederhanaan seekor binatang. Bertahun kemudian, ketika Dante sedang sekarat di Ravenna, ia sekarat seolah-olah tanpa sebab dan tampak kesepian seperti halnya lelaki lain. Pada sebuah mimpi, Tuhan menyatakan kepadanya tujuan misteri atas hidup dan karyanya; Dante, dalam kegumunannya, akhirnya tahu siapa dan apa dirinya; ia yang diberkati oleh kepahitan hidupnya. Suatu tatanan yang menghubungkan itu menyatakan bahwasanya setelah bangkit, ia merasa telah menerima sekaligus kehilangan hal yang jumlahnya tak terbatas, sesuatu yang iapun tidak akan mampu untuk memulihkan dirinya sendiri atau bahkan melaluinya, sebab putaran dunia terlalu ruwet bagi kesederhanaan seorang lelaki.


*Tulisan pendek Jorge Luis Borges ini diterjemahkan ke dalam bahasa inggris oleh J.E.I (dalam buku "Labyrinths, Selected Stories & Other Writings, 1964) lalu ke dalam bahasa indonesia oleh Ganjar Sudibyo, 2016.
**Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/341781059192347614/