PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

9.15.2009

SAJAK-SAJAK CATATAN RAMADHAN

RAMADHAN DI MEJA MAKAN


Maaf, hamba tak sempat tanyakan permohonan pada pohon-pohon mangga di pekarangan masjid. Setelah ramadhan datang mendadak, menebangi mereka untuk dijadikan lahan berbuka bersama para tukang ojek yang kerap mengosongkan tangki bensin demi mengisi piring istri-anaknya. - Setidaknya, hamba dan para tukang ojek selalu mengenangnya di meja makan setelah magrib -

2009


RAMADHAN DI PEMBAKARAN LOKALISASI


Mau apa lagi. Rumah-rumah bordir berkepala seng di sudut itu, kini telah tiada. Semenjak pekat kelabu asap membumbung menguap-lenyapkan persinggahan itu. Kita tinggal diam saja, sembari melupa halaman hitam kisah klasik kita. Melupa tayangan video tentang teriak anak yatim di antara kepungan puing kemarahan memanggil mamahnya, entah ke mana. Biar saja televisi, radio, kipas angin, kasur dan selimut kita dijarah. Biar saja, sebab kita masih memiliki dompet berisi lembaran kupon masa penebusan yang tak terbawa api.

2009




RAMADHAN DI ANTREAN JIRIGEN AIR


Setiap hari, kita coba menyambung tali-tali harap pada simpul sujud di musim kerontang. Kita memanjatkan hujan di kamar-kamar guguran doa kita yang berlantaikan kemarau. Selepas sahur, kita turut mengantrekan jirigen-jirigen doa kosong kepada petugas air bersih. Meski lama menanti literan air mengisi, sama halnya menanti suara adzan magrib di bulan kita.

2009


RAMADHAN PADA LEMBAR TIKET KERETA


Sore semakin jingga, sementara engkau setia berkutat melengkapi syarat-syarat menuju kampungmu. Usai menyantap puasa, sajak khawatir kepada tuhanmu engkau biarkan terias di wajah-wajah loket stasiun. Di judulmu tentang selarik tanya tanpa jawab: Masih Bisakah Selembar Tiket Pulang Kutemu?



2009


RINGKASAN RAMADHAN


Secarik doa maaf mahal

kepada ayah-bunda

dan sanak saudara

tak lupa dilipat rapat untuk

engkau bacakan di hari itu.

2009



MENYANTAP SABIT DI RAMADHAN


Engkau berjabat pada potret masa lalumu

di bingkaian album bulan keramat

sembari berbuka dengan cita kecil.

- sesantap rembulan sabit, tak sadar terekam oleh pigura foto doamu -


2009


CERAMAH : TAK HARUS PULANG


Di negeri tetangga,

majikanku bertubi melepas ceramah

pada ujung purna ramadhan :

dikau tetap di sini

mengasuh perayaan maafku

supaya bertambah dewasa.

2009


REFLEKSI


Apakah saya senantiasa

bersedekah di bulan itu

atau ramadhan bersedekah

di bulan saya.

2009


DOA


Engkau semayamkan pujamu di

bulatan-bulatan tasbih mungil

berselaput tangis kecil

pada malam kerinduanmu.

2009