PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

11.16.2012

MATA KITA HIJAU BUKAN KARENA BLUES




i.
sekali lagi kita berulang-ulang menyimpan kenangan
sekaligus kerinduan sebagai sebuah lagu. bunyi guntur
sore hari adalah pertanda, kita tak bisa bertemu nanti
malam. tapi tenang saja, kekasih, aku akan tetap
menelpon kamu. baiklah jika kita lagukan lengan-lengan
yang semakin gatal untuk merasakan berapa kecepatan
detak jantung kita....oke, kita tidak akan membikin
lagu blues untuk itu. blues terlampau mahal untuk kita
mengerti sebagai bahasa sehari-hari. sebuah pernyataan
bahwasanya kita lebih suka memakai nada secara wajar
seperti ibu kita dahulu sekali; mengantar tidur kita tanpa
dipura-purakan.

ii.
suara cicak, suara tokek, jangkrik, dan burung-burung
yang berpulang, gerimis, kaca jendela yang basah, lalu
radio yang tak henti-hentinya membacakan berita. kita,
kekasih yang jauh--mari bersitatap. mereka semua telah
menyusun foto-foto paling mesra untuk kita peringati
setiap sebelum tidur. mereka membuat pandangan
kita yang berjarak tampak hijau, sampai kita tak mampu
menamakan itu siapa atau apa. mereka adalah perihal-
perihal yang pernah dibisikkan oleh sejumlah peristiwa
kepada kita:

selamat datang semua, bersama mendung sore hari 
tanpa blues, diri kita juga cinta pada kalian


2012 


DARI SEORANG PEMETIK GITAR




ada pesan tanpa kata-kata untuk kita, huruf-huruf
yang tidak akan pernah dijadikan pengecualian olehnya;
barangkali hanya suara-suara senar dan gambar-gambar,
mereka jatuh satu per satu, lalu berangkat kembali
menuju alamat diri kita di bulan november.
kitaku,percayalah, tidak ada bahasa yang asing
di dalamnya; seseorang memberitahu kita supaya
pertama-tama menyalakan obat nyamuk, lalu tidur
melebarkan telinga



2012

COMPLETORIUM SELANJUTNYA




(pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridku)

di pedalaman selanjutnya, dan beberapa jesuit;
mereka bergerak dengan matahari di masing-masing
salib pada dada mereka. di tanah cadas adalah
setimbun doa lebih daripada soal bagaimana menghapus
dosa-dosa demi masuk surga. mereka ini, yang tak mengenal
negeri, seperti sajak-sajak hopkins. di pedalaman selanjutnya,
seorang di antara mereka menitahkan kaul-kaul sebagai urapan
bahwa tak ada dewa-dewa di sini. kematian bukanlah sesuatu
yang mesti dipercayai sebagai kutukan nenek moyang;
beberapa jesuit itu berjalan terus. di gelap, di terang.
di bahasa lain, sebab tidak ada sesuatu yang asing;
pada akhirnya, segala perbuatan dan tujuan
adalah semestinya cinta itu ada dalam diri orang-orang;
di sebuah tempat, beberapa jesuit bersepakat:
di jalan yang konon sesat, kita tidak akan pernah
berkali-kali bunuh diri dan bersikeras untuk pulang


2012