PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

2.17.2012

CICAHEUM SUBUH ITU

i. lalu lalang angkot-angkot yang hijau nyalanya itu
kau nyatakan atas perjumpaan sekali lagi. lampu-lampu
dan cahaya yang mempergantikan pandangan langit
membikin lengang jalanan jadi sebuah tawaran
untuk bertukar kesunyian. aku menjadi cahaya itu
lantas menyusun kata-kata yang tak habis
pandangannya. angkot-angkot dan segala jurusan;
tapi aku tak memilih semuanya. kata-kata bukan
penumpang yang setia, kata-kata itu kataku yang
memperkenankan cahaya melarang separuh terang
menebalkan bayangan

ii. lalu apa yang mesti dipercakapkan lagi tentang
jembatan penyebrangan, para pengemis, dan pengamen
jalanan, peruntungan yang selalu gagal menjadi bahan
doa-doa tengah malam? aku tak menahu soal itu, rasanya
pemandangan di sekitar sedang khusyuk bersembunyi
dari kamera digital yang menggantung di tangan kananku,
tembok-tembok yang terbilang kangen bagi sentuhan
telapak tangan-telapak tangan, tapi keringat dingin
terlanjur jujur keluar sebagai kekasih ketiga belas
seperti gerimis tiba-tiba. padahal aku tak mau lagi
bercinta dengan keringat dingin, kekasih

iii. aku mengambil jarak beberapa meter dari koran-koran pagi
yang menata dirinya di sebelah minimarket karena perutku
tiba-tiba berat dan keram melihat penjual bubur ayam. sepagi ini
aku belajar memfitnah lambung dengan menahan kencing, bukan
tak ada toilet umum, atau tempat yang tepat untuk menghimpit
sebagian tubuh, melainkan kaca-kaca spion yang sedang memasang
dirinya bersama bunyi mesin. mereka datang seperti hantu siang hari,
dan aku benar-benar dibuat takut. mereka berusaha mencemari
perut dan penisku dengan mie-mie dan kopi-kopi instan. maka
kutahan sampai penantian ini habis pada waktunya. kutahan
yang akan masuk, yang akan keluar

iv. ini pagi berjalan tak sesempurna matahari. udara menciut seperti
ukuran becak-becak di sini. kiloan cahaya memberat dalam ponsel.
suara-suara kecut dari pesan-pesan masuk. dan lubang dubur yang
perlahan mengeras



2012

MAZMUR LILIN HITAM


: memperkenangkan daud


dari matamu melewati asap mataNya
kaupanggili para santo-santa:
tiup tiuplah lilin, membubung
hingga gaung sepanjang sabat tak
tampak gentangnya. lalu kausyahadatkan
kemah persembunyianNya
seperti daud menarikan biduan
di rahang singa, sewaktu langit
dipekatkan oleh sungai-sungai babel,
sampai kau ikut menitipkan lirih ini
mengambangkan gandarusa,
melelehkan diri. melagukan langit sion
mempercayai ajal yang ada, sungguh
sangat dekat. dekat atas bakaran,
bakaran di sumbu yang tak pernah
habis nyala suaraNya. bersama
segala tangkup telapak tangan, kau
berlari menggantang kecemasan
--menuju doa yang payah
dan gerah.

kau bernafas. kau masih bernafas.
udara tumbuh bergantian. bau parafin.
merinding mata itu. tubuh itu. hanya rapal
gelap yang hangus

Eli!


2011-2012

BES MAYOR, SIMFONI NO.5

: memperkenangkan schubert


tempo itu meremah suara-suara sebelumnya
suara-suara dari wina, biola-biola itu mengeram
panggung konser yang ditumbuhi warna-warna
ranggas dari tinggi ke rendah lalu ke tinggi,
dari warna ke interval berkali-kali seperti
menjauhi opera-opera yang gagal dan bebal
mempertontonkan penonton, begitu katamu,
tanpa dua terompet dan timpani, gerakan
tetaplah gerakan. ini bukan gaya rossini
atau drama goethe. semuanya tetap sama
dan memutar seperti arahan tangan
komponis. tempo itu persimpanan
yang selalu teramat klasik seperti
bunyi pergantian ombak ke ombak,
meninggi, merendah
meninggi, merendah


2012

KLAUSTROFOBIA

1. ELEVATOR
elevator adalah tempat (yang mungkin) bagi kita:
segala pengalihan arus khawatir yang merambat
di kedua tanda panah menuju ke atas lalu ke bawah
- kita bersegera paham bahasa takut di kelindan otak,
pada ruang yang kausangka tiba-tiba menyala sendirian –

2. TOILET
ada guyuran gelisah tercermin di kacakaca wastafel
ada peringatan lama di sana:
jangan sesekali memelihara waktu di sini, kau tahu
wajah kita selalu luber dan kuyup tersebab keran air bak mata
yang kerap kali lupa dimatikan.

3. KAMAR 303
bukan, ini bukan kamar mayat, katamu
ini kamar percepatan satu tahun pengasingan
di sini, kita tinggal berdua saja
tanpa perlu menyelamatkan diri


2010-2012

PUSJKIN, RUSIA 1837

: memperkenangkan alexander sergejewitsj pusjkin


di tangan kiri kau pertaruhkan sejumlah peristiwa
yang sesungguhnya ingin mengusir kematian, kata orang-orang
perkelahian itu membelot menuju dirimu sendiri. shakespeare,
kepadanya sebab-sebab kau tulis tawanan di kaukasus
bersepakat untuk mengenang sejarahmu bersama byron. seketika
romantisme itu selesai sudah dengan pertemuan yang membikin
sederetan kekasih melarikan diri dari buku-bukumu. di tangan kiri
kau peram luka dari kain yang tak sengaja memilikimu sebagai
seorang pembawa pedang anggar. luka itu darah yang penuh
nganga kesepian, darah seperti anggur merah yang baru saja
keluar dari pabrik, katamu. tapi kau tak benar-benar berkelahi,
atau membawa pedang anggar di arena. kau hanya main-main,
naik-turun memainkan langit yang jauh dari gaduh salju dan
sisa kenangan yang terseduh. kau hanya main-main,
mempermainkan puisi-puisi yang kedinginan dan berdiri
sendiri-sendiri di setiap kejadian di luar perpisahan. kau
hanya main-main, mempermainkan kematian karena
kehidupan lebih layak dipandang sebagai tawanan
perang yang tiap hari makan sisa makanan babi. sekali lagi
di kota ini kau hanya main-main, mempermainkan kota
mempermainkan tahun yang mempersedihkan
kemain-mainanmu


2012
“Tawanan di Kaukasus”: karangan yang disusunnya ketika dalam pembuangan.