PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

5.23.2011

SINOM JALAN KECEMASAN

jalan ini upacara

kematian yang menanti

sebarisan manusia

lari memilih sembunyi

pada halusinasi

hingga waktu tak berguru

menuju bilamana

sedemikian sendiri

berangkat sedari kanak kanak asa



jalan ini perantara

orang timpang yang kemarin

melalu lubang usia

bertanamkan kaki kini

muka kehendak pasi

berderak lari ke hulu

di jam jam kepulangan

kepastian mungkin tasbih

di doa di simpangan malapetaka


2011


5.15.2011

WAKTU YANG MENAMAI KAKI KAKINYA KELEDAI


: kesepian

kuletakkan keamisan puisi

di sunyi empat kakimu

sebab sampai saat ini

tak ada bau penunggang

pun bau penumpang

--ketahuilah, aku tak

selalai waktu


: kerinduan

jika aku menemukanmu

dalam gerbang perjalanan tanpa

derit--kau kusebut sebagai waktu

jika seseorang yang menanak

erang keledai lebih cepat

menemukanmu

maka dengan segenap sebut

aku diri dengan kaki kaki tunggu


: ketakutan

seperti tak menemukan ujung

dan kegetiran matahari

sebelum melupakan pagi.

bulu kudukku masih saja

menginginkan kau, waktu

yang lebih hitam dari gelap


: kelepasan

marilah bebas

lepas kaki kakimu

dunia ini tak seperdu keledai,

ada waktu baru yang jauh

menamaimu--

menantimu di sana!



2011

LANGIT TETAP LANGIT YANG MERATAP MUKA DENGAN TANAH

untuk re


bilamana ada sebuah tempat yang lebih dongeng

kau berjanji untuk tak menceritakannya kepada siapapun;

kau lihat, di sini selalu saja pintu menyatakan deritannya


maka keluarlah re. keluarlah


kita sama sama tahu

badan ini akan jatuh dan selamanya tinggal

di kehidupan yang serba biasa

--meninggikan kabut dingin

dari remasan isak tangan

langit mengetahuinya,


lalu kau simpan di renyuh ratap matamu

sedang dadaku sesak untuk mengeluarkan langit

lebih banyak lagi


2011

BAKARAN

memahamimu adalah sepersekian waktu kedipan ini kembali

merasakan mata yang terbuang dari lubangnya

--lubang api


malam ini, perhentian nero sebelum menyesal meratapi kotanya

lalu kau sebuah catatan yang sedang ditipu kehangusan

antara belulang nasrani


2011

IA INI KOTA ILALANG

ini kota ilalang. jalan rumah tanah

capung, kekupu, lebah madu

lalu lalang menuju langit perdu


ia tuliskan berpenggal penggal jarum jam di telapak tangannya

setelah guratan bergariskan tanda silang dan ia mulai tak mengerti

hidup yang terramal ini mau dikemanakan. ia memanjangkan kaki

melenturkan tangan, membilangkan matanya yang mulai hilang.

kata orang jalan, tinggalkan satu mata untuk dirimu. satu lagi

untuk yang kau temui. --telapak tangannya basah kuyup,

hujan riuh sekali di luar sana. ia berpulang di suatu kerinduan

tempat paling ramai sekaligus sepi. tak ada restoran, warung kopi,

sesak gedung gedung. hanya mungkin savana hijau dan kehidupan

di sebuah kepulangan yang tak bermaksud; tanpa pernah merasa

saling sakit.


lepaslah


ini kota ilalang. jalan rumah tanah

capung, kekupu, lebah madu

lalu lalang menuju langit perdu


2011