PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

1.30.2014

PROCRUSTEAN’S BED



sementara suara-suara orang tampak sedang
diburu oleh yang jahat dan yang baik

sementara itu, sejarah kita memahami perpisahan dan pertemuan
hadir berbentuk seperti koper

(tok tok tok…)

kini januari tertidur ketika air mudah genang dan luap,
ke suatu tempat yang entah dari muara entah
dari perih mata kita

januari seperti meminta pertanggungjawaban
seseorang yang meninggalkan kita tiba-tiba
            seseorang yang juga tiba-tiba lupa
            pada jiwanya sendiri

lalu sebagian orang menjadi cemas
ada yang bermaksud tak ingin sesat pada dunia
ada yang bermaksud menghargai kata-kata
seberhala harta-tahta;

(norma, mana norma? tok tok tok…
tanya seorang tua di luar sana)

kita sama-sama memahami dari mulut mereka
telah kerap keluar pecahan angin yang menutup
halaman-halaman kosong, membiarkan waktu mendingin
sebab sesama benci menjelma lebih dari hasrat
sebentar muncul, sebentar tiada

katanya, ini waktu untuk kita tindak
tak peduli orang itu orang ini;
demikian cemas katanya lagi
di luar sana
supaya norma tak lahir atas busa-busa 
berkemas ke dalam celah-celah koper
kelak



2014

1.14.2014

AKU TAK SEDANG INGIN



ini sekian lara datang mengetuk atau mengutuk tubuh?
kau berkata senantiasa di samping, kata-katamu
menjaga baringanku dari cahaya-cahaya panjang
yang tanpa remetuk menyusup lubang kaca jendela

ini lenganku kekasih, peganglah
lengan ini tak pandai berdusta
peganglah, sebab kau tak akan pernah
dapat meminjam lara ataupun bagian
dari tubuhku yang menunjukkan ini panas
ini dingin, sebab lenganku adalah bagian
yang pernah berhasil membuat pertemuan kita
jadi satu musim sunyi saja

sekian dalam lara kata-katamu
mereka seolah bergegas dari pigura foto kita
jadi buih dalam sisa bir di pesta tadi;

aku benar tak sedang ingin
memandang langit itu
kembang api pergantian tahun
telah jauh kita selamati di malam
ketika lenganku
dingin bibir
kau pandang

           

2014