PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

8.14.2013

MELAWAT SUNYI DI KATEDRAL



~1.
ia ingat, malam adalah waktu yang baik untuk memulai
dan mengolah hal-hal yang belum rampung

ia masih menulis sajak-sajak, menyaksikan dunia,
menamai sunyi kota, memandang kepala orang-orang
yang terbakar cahaya bulan dan terhisap cahaya listrik

ia masih saja sibuk merayakan yang lewat
: tuhan berasal dari mana, tuhan terhafal dari mana;
manusia tah, makhluk yang terlampau gampang menyerah
pada doa?

lalu pada suatu pandangan
selalu ada yang bicara untuk menempatkan
keragu-raguan yang sangat tenang
sedang memendar di antara kelengangan dan kebisingan
dadanya

~2.
sunyi menyayat seperti belati
meminta darah dari mimpi*

ini kali sunyinya, angin yang jatuh dari atap katedral
menelusup jauh ketika jari-jarinya ingin menyentuh
kata-kata sejak waktu terulang jadi bangunan atas
perasaannya

ini kali pertemuannya. pandangannya menguning:
ada yang tiba-tiba leleh menyalakan rindu
sebab ia yakin berkali-kali,
relung kesunyian seperti ini tetap tak akan patah
meski ditukar dengan ketinggian lonceng, relief, salib
atau patung-patung;

sebab ia percaya, jalan-jalan di luar
menyimpan pusaran hasrat dirinya
membuat sunyi dan mimpi seterjal kalvari



2013
*) Potongan sajak yang berjudul Rindu karya Subagio Sastrowardoyo.