PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

5.20.2009

TENTANG SENJA

3# - I bless u and u bless me too

; kamajaya

Hampir saja jingga menurunkan cadarnya, bilamana cahaya-cahaya malam membara sebelum kelokan angin datang mejemput laut lalu meniup rerumput ke arah timur.

Hanya segelintir manusialah yang mampu menenggelamkan diri dalam delta senja. Sesaat sebelum kata usai dipintal.

Pemintal menengadah seraya mata terpejam karena tak sanggup melihat nirwana murka. Disebutnya sang dewa. Kamajaya, namanya.

o Kamajaya, mampirlah sebentar, benahi kata-kataku kelak lekas kan kurajut sutera molek sebagai pengganti cadarmu...”

Pemintal berdoa.

TENTANG SENJA

2# - Ekuilibrium

Tinggal sedepa saat gaun baru dipakai. Usai bumi berkeringat sebab bekerja dalam sengat. Namanya jingga dengan sedikit embel-embel selingan kelabu dan corak biru beludru.

Uppsss !!!

Perancang gaun angkat bicara. Memberitahu bahwa gaun senja tak seperti ukurannya. Mungkin karena perancang kurang profesional atau apalah...yang penting harus pas. Ia meminjam lagi gaun itu untuk diukur lalu dijahit kembali sesuai ukuran.

Jadilah gaun terbaru.

Pas. Jingga terasa pas dipakai senja. Hingga leluasa menggerak-gerakkan tubuh tak berkaki itu.

Tampak elok sekarang... Hembus si perancang yang adalah senja itu sendiri supaya tegak tetap dalam keseimbangan antara terang dan kelam.