PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

1.14.2011

PUISI YANG INGIN MENJADI BAB KATA PENGANTAR NOVEL MUSASHI


[i]

suatu pagi, mungkin akan mengingatkan deru sejarah pada seribu tujuh ratus akar

aliran pedang di buku gorin no sho. sebelum dentum perang, sebelum merayakan

pedang. kitab ini lamat lamat ingin mengantarkan petang yang datang supaya

menulis tentang zaman jepang. abad abad manusia dengan segenggam kembang

di padang sekigahara, hasrat yang tak pernah habis ditenggak sampai pulang

ke pangkuan lawan. di luar sana, api berkobar. lalu asap keluar dari segala mata.

tempat kutumpahkan pecahan kata fiksi yang terjatuh dari musim gugur pohon

sakura milik eiji yoshikawa. lalu kupilin jadi penawar yang pandai meramal sejauh

mana abad terus berkata bahwa dinasti sudah mati di tangan tokugawa. senja itu

penuh bau sakura: kepulan masa yang hilang tertusuk tusuk oleh salju. salju yang

muncul bergantian di sebalik kertas dan turun dari asapmata dari kabut paling pagi.


suatu pagi yang senja, aku tetap menulis diri dan pedang pedang yang mati,

nyanyian nyanyian mesiu dalam tinta menjelang bab berkisah tanah

para pengembara dengan kimono dan ikat rambut panjang.


[ii]

takezo,

aku takuan yang ditulis oleh penyair itu!


sesekali aku meneriakimu, seketika pohon liu bercabang di desa-desa para bandit.

dan kemudian tumbang pada sebilah pedang pada teriakkan yang kesekian kalinya,

teriakkan dari halaman romawi yang ingin menyatakan bahwa ada tuan penerjemah

berikthiar untuk membesarkan negaranya.

aku membacamu cermat cermat, menuliskanmu di tubuhku. o, takezo. aku ingin

merayakan upacara teh denganmu. menyarungkan perang dan saling dekap,

di bab sebelum mengantarkanmu dari petualang para samurai kepada bab paling

damai. mendentangkan bel sebelum sarung sarung pedang kembali kosong;

purnama yang luruh ke atas kriptomeria tua. aku puisi yang ingin terbang

menjelang giring giring kecil membukakan novel. menjadi kata pengantar

yang tak terjemah dan meninggal di kisah negeri samar.



2011


Keterangan:

Gorin no sho adalah buku tentang lima cincin yang berisi urain Musashi tentang permainan samurai.