PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

1.19.2011

MELANKOLIA MELANKOLIA YANG KUSUSUN UNTUKMU, MI


[1]

di rinduku. kini, kau adalah hujan

dan aku detak jam yang redam

pada dadamu. tisu


[2]

kucari kau malam malam. kucari

di sebalik kertas buku harianku,

tapi kata kata telah begitu luruh

menyembunyikanmu. dan puisi

tak henti membunyikan rindu

pada setiap katanya.


[3]

aku payungmu, sayang. ucapku

suatu ketika di hadapan kaca,

matarinduku sendiri. aku paham,

percintaan ini hanya milik

sebagian mata kita saja

sebagian dari hujan.


[4]

barangkali, kaulah laut itu:

ombak. aku yang memecah

kedatanganmu berulang kali.

mengaramkan kepergian,

dengan arus di karang karang.


[5]

biar kuwarnai sketsa wajahmu dengan jingga,

hingga kau tampak begitu senja. tampak

begitu ingin mencintaiku. tanpa gambar.


[6]

bila kau tanyakan

tentang harga pertemuan,

maka takkan kau temukan

jawaban di mata uang

manapun.


[7]

wajahmu perca, perlahan

tersusun di jantungku.


[8]

kutiup harmonika dengan oktaf oktaf tinggi

sebagai bahasaku yang terlanjur kamus

di perjumpaan: kau sebagai penonton semata wayang,

dan panggung ini adalah hadiah bagimu seorang.


[9]

angin itu. angin itu adalah pemecah bisu

sewaktu kalender beramai-ramai

membuat sarang yang masai

: bibir, ibumu.


-- maka kunamakan angin itu

pulang


[10]

genapilah nas ini,

tulislah sayang tulislah ingatan

sampai habis ibubatumu


mi!



2011