PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

5.18.2009

TENTANG SENJA

1# - 6:45 p.m.


Bising. Senja kini bising. Menjelma di saat pengukir sedang mencari anak kata yang tersesat. Dan celotehan manusia mondar-mandir bak ikan-ikan lapar dalam balok air. Mencoba mengusir si waktu yang tak berhenti jua berkeliling di angka-angka favoritnya. Beruntung, bising yang menjadikan pengukir merinding diberogol oleh si melodi yang kebetulan berpatroli sejak beberapa senja silam. Dipenjarakannya di sangkar nada.


Hening. Senja kini hening. Seperti biasa, biru-langit, putih-awan, desau-angin, dan pijar-surya berkolaborasi dalam satu wajah. Merias diri, merupa sehingga anggun.


Hanyut. Senja kini hanyut. Tanpa suara atau rupa. Tanpa jeda atau nada. Senjamu telah tiada. Oleh gaung-koar burung camar. Oleh kepergian para perias senja dan kedatangan candra.


Hanya angka-kata. Senja hanya angka-kata, kini.