PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

8.19.2010

ESPANOLA EST.1945, LC-310RD

tertanda spur – winter version`05


jari-jari semacam mantra
kunci-kunci berkejaran
menyelesaikan syair-syair diam
di kepalamu di fret kesekian

triangel mengetuk-denting
menari-nari ke atas lima senar
menerjemahkan musik yang buta
dengan segenap bunyian maha nada
dan rerintihan gaung lubang
menyerupa bisu mulutmu

tampillah! lekuk-lekuk birama
membawakan lelagu penghiburan
untuk mengaca dan berkaca
bagi mereka yang bermataair

suara,
ke mana engkau bersibak selain
di dadamu?

karat tak kan menyudahi
bagian rima paling duka
sebab di kesedihan yang lalu
adalah pertunjukkan aransemen sembab
tentang betapa bahagia kita
sebagai empunya sorga
dan tiupan sangkakala
pada seteguk mimpi yang tumpah
:
sebentuk gitar klasik
di tangan pengamen kecil
menghentak
membacamu, merangkummu
menyimpanmu dalam sakunya


“o, nyanyian tuak
perdengarkan mereka
atas gemuruh not;
balok-balok doa
yang berjatuhan
dari tangga nadaMu!”


Semarang, 2010

PENCITRAAN MATA TENTANG PSIKOLOGI KLINIS SUATU SIANG DI RUANG 101


tertanda nur ahmad



pencitraan mata, satu
:
di kelas, semula kita hanya menuju pepatah
yang pernah menasihati loncatan-loncatan tanya
dari tumpukkan tulisan kacau mengenai intervensi;
primum non nocere*

adakah kita menjadi pengrajin tinta yang menuliskan
tak ada kata reviu pada setiap perjumpaan
setiap pengajaran bahwasanya kedewasaan adalah
pilihan

pencitraan mata, dua
:
mau dikemanakan terapi freud yang katamu
mengisyaratkan manusia akan penyakit alam bawah sadar

kataku di jalan kepala; kita telah mengamati
harimau tanpa taring sedang menyendiri memangsa mimpi

pencitraan mata, tiga
:
jauh kita menyusuri bab-bab
yang rupanya memilih jadi bangkai hidup
dan menyusun pertanyaan-pertanyaan tentang mereka

pertama; apakah tubuh atau jiwa yang menjelma obat
kedua; mengapa tak ada daftar simtom kegilaan di buku saku PPDGJ**
ketiga; skizofrenia seperti apa yang menjangkiti orang semacam nabi
keempat; siapa yang tak lepas dari diagnosa, tuhan saja mendiagnosa kita dengan dosa
atau sebenarnya kita yang mendiagnosa tuhan
kelima; apakah seorang psikolog adalah benar-benar klien bagi dirinya?

pencitraan mata, empat
:
pengingatan di ruang 101
kita belajar bagaimana mereka merasakannya
oleh nasib dan perilaku yang tak mudah
untuk diselamatkan
untuk menyelamatkan!




Semarang, 2010
*) peribahasa latin yang artinya pertama-tama jangan mencelakai
**) buku pedoman diagnosis ganguan jiwa