4.30.2010

ALARM PAGI 04.30


04.25

alarm di samping bantalku

telah mengirim kepingan epilog mimpi-mimpi

pada kepalaku ruang berliang oleh jejak titik

linang oleh mata kunang-kunang sorga

yang membawa pundi ilmu-pagi


04.26

alarm itu lalu diam. berdiam melengkapi jam

yang berputar terbalik tak berdetak di keningku.

berdiam menyusun sejarah dua-belas angkanya sendiri


04.27

ada kisah-kisah berisik tentang alarm

yang berkali-kali berjuang meyakinkan padaku

bahwa keraguan adalah musuh purba

bagi waktu matahari yang pasti


04.28

sebelum genap usia lelap di bawah kelopak mataku

telah kutanggalkan tafsiran mimpi di gantungan baju

yang kupakai sehabis tidur memberikan perasaan tentang

istilah keterlambatan purnama yang mengingatkan bunyi alarm itu,

sebelum genap lelap usia


04.29

menit-menit barangkali jadi hitungan sesungguhnya

setelah segala yang mencair di persinggahan waktu

tergantikan oleh kelahiran angka terakhir dari telur

yang retak di ujung tanduk telaga usia


04.30

sebentar lagi alarm mengirimkan nada tanpa angka menujuku

sebentar lagi pertanda akan berbiak di ranjangku

dan alarm beku akan menetakkan

ratusan isyarat pagi yang berjalan keluar dari jendela kamarku

tersebab mimpi yang perlahan menginkarnasikan kematian

angka-angka alarm.




2010

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini