10.18.2011

MITOS KETAATAN

selepas ni timun mas*


sepanjang tak lupa mencintai diri
berterimakasihlah karena ni timun mas
yang kepadanya pintu telah ditetapkan
sebagai ruang diri untuk tumbuh bergantian
menjagai dengan penuh kehati-hatian
bahwasanya setiap orang mesti tahu
ke mana berbuat kelu atas nasibnya
memperbaikki kedunguan yang tak
berkunci pada kedangkalan di bawah
telapak kaki wanita. demikian selebihnya
orang bertembang seperti nyai timun mas,
layaknya ibu yang menghaturkan mantera
ke atas tidur anaknya di samping puting
memercikkinya dengan doa sepanjang
mungkin. hingga kelak datang pencobaan
yang seringkali muncul wanita-wanita palsu
--ibu bersuara lain. berterimakasihlah akan
masa depan yang senantiasa menampakkan
pembebasan raksasa i lantang hidung. sebab
diri tak seharusnya begitu saja mempercayai
mitos tikus, kucing, ular, anjing. mitos diri,
sebelum mempelajari siapa diri telanjangnya
di antara yang lahir. inilah bab kesekian
tentang bagaimana tak mengingkari
yang hidup yang tak setimpal atas tumbal
yang menjadikan pelanggaran
menuliskan kenapa kini banyak
berhala palsu silih bergentayangan
mengetuk-ketuk pintu orang dengan
bersenandung nafsu lagu-lagu mesin
serupa seorang ibu merindukan kepulangan.



2011

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini