8.03.2014

CHERRY BLOSSOM





ia. pantulan pupur cahaya menitipkan yang baru padaku:
“tapi bukan, bukan musabab kebahagiaan”
dalam dua hari aku menungguinya bersalin
lewat persegi dinding kamarku yang bunyi tik-taknya dulu kelabu.
pada bercak-bercaknya seringkali kupandang benderang kisah-kisah
tentang taman yang teramat sunyi tempat masa kanak bermain
begitu intim dengan ingatannya.
sembari aku belajar mengekalkan ranjang yang merebahkan penantian
dinding-dinding terasa lebih cerah untuk menggantikan langit pagi hari,
udara yang kedap sedemikian kejap menuntunku: memandang mereka
di samping musik-musik yang lirihnya tiada henti sama dengan
mandi setiap waktu.
angan-angan yang lentur tak akan pernah merubah seluruh dinding ini
membusuk diresapi pendaran titik-titik air mata; aku
sekali lagi masih percaya, seorang aku yang lain akan lahir
sebelum jejal nasib melebur dan benar-benar raib
oleh angin malam kamar yang selalu berkabar sama:
lesap pada lepuh dadaku

seorang aku yang lain akan lahir
menggenapi warna ziarah 

... o mahasuci sunyi


2014


0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini