3.03.2009

---

Kisah Pemimpi Kecil


Awal waktu

sang pemimpi kecil, melamun

di pinggir meja kecilnya

menjauhi matawaktu

dialau ia, bertubi-tubi

dan si puisi, menghampiri

inderamatanya melirik-lirik, memaksa

tiba seutas kata, ikut meminta

dipungut, lalu

memain-mainkan

memantas-mantaskan

memamerriakan, hingga di depan para pemimpi

terkejut mereka

memandang pemimpi amatir melenggak-lenggokkan mainan barunya

iri hatilah si puisi,

dicela seutas kata lebih berharga

para pemimpi, tertegun

sambil mencuri-curi mata.


Paruh waktu

sang pemimpi kecil melelang seutas kata pada mereka

karena percaya selarik puisinya lebih dari seutas

menganggap bila seutas kata tidak terlalu lucu untuknya.


Akhir waktu

seutas kata terjual murah

walau membuat pipi memerah.

[2009/03/02/...]




0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini