6.07.2009

IN NOTE

; ima

1\

MARCH OF THE PRIESTS FROM THE MAGIC FLUTE K 620, LARGETTO


Malam. Masih kelam. Di tepian nada terdengar

Sajak meniup flute pada akor intro. Adagio espressivo

Memantik gemulai gerik jemarimu. Perlahan

Stabil pada sangkar nadamu, dan tak pelak


Tarian tiupanmu membutakan titinada yang kau buat

Contrabass pun ikut memainkan dawainya. Mendengung

Di kejauhan terdengar sayup biola dan violin,

Pengisi birama supaya tak hanyut dalam rinai melodis


Atau,

Kadang sengaja melarikan pundi-pundi melodi, supaya

Harmoni tak lupa bila masih ada notasi grave tergeletak

Di garis batas wajahnya


Semakin dekat. Dekat.

Lalu flutemu menuju tepat pada interlude.Di mana

Terbaring tangganada diatonis di ranjangnya

Sejenak, lantaran nafasmu menghampiri largetto mengarakmu pada


Chorus...


MARCH OF THE PRIESTS, ALLEGRO MODERATO


Malam. Masih kelam. Di tepian nada muncul terdengar

Sajak pianissimo berlomba mengiring rintik-rintik

Air yang terdampar kepada embun

Yang tak sempat berbulir di pucuk

Dedaunan sabana dandelion-dandelion muda. Sedang


Andante mulai lenyap. Tersisih

Oleh andantino ditunggangi dewangga puisi

Yang dimabuk oleh madah cinta dengan notasi angka


Sementara, kau tak keluar-keluar dari jeruji paranadamu

Dari allegro moderato di balok yang kau injak-injak

Oleh jemari mungil


Kau tersangkut sendiri di antara beratnya

Tuts-tutsmu


MARCH OF THE PRIESTS, ALLEGRO CON FUOCO


Malam. Masih kelam. Di tepian terdengar nada tertinggal

Sajak yang berawal dari dedawaian biola, cello, contrabass.

Serta merta tepukan perkusi dan butir-butir

Marakas yang berdesak-desakan meminta keluar dari

Ruang sempitnya


Sekumpulan partitur-partitur tergantung kemudian

Dipasangnya kembali oleh akor-akor

Menjadikan kau semakin erat

Aerophonemu


Lantas berkutat tangganada diatonis

Hingga desing triangle

Meloncat-loncat di telingamu. Menyeru

Allegro con brio. Dan pada sekt interval


Gaungmu makin berjejalan

Seolah ingin memugar di ruas-ruas yang kau anggap

Sepi


Allegro con fuoco

Kau yang menjadikannya omega

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini