8.16.2010

SAJAK DI JALAN BRAILLE : MENUJU MATA DAN TELINGAMU -2-

tersebab memoar Hellen Keller

ke pulau mana lagi, engkau tambatkan waktu-hatimu. hari-hari sudah begitu huruf
di jemarimu yang lapang. orang-orang kini menyimpan perasaan-perasaan bersama
pepatah hidup di balik tebal huruf-hurufmu. - mereka berseteru menyingkap
kejujuranmu, mengungkapnya dengan pertanda bahwasanya ada sesuatu yang lupa
terbaca -

ke bahasa mana lagi, engkau sederhanakan kebutaan dan ketulian. sebab, buta dan
tuli bukan lagi seperti sebuah novel atau puisi yang engkau renungkan berulang. bukan
seperti sebuah autobiografi atau catatan-catatan kecil penuh perjuangan dan kemalangan.
bahwa engkau telah memulainya dengan menerjemahkan bibir Anne Sullivan ke dalam
inderamu adalah muasal dari kesederhanaan itu. - buta dan tuli adalah bagaimana orang
melihat dan mendengarmu sebagai wanita dengan peninggalan sarat intuisi serta penciptaan.
seperti Dr. Bell memecah mitos Prometheus, seperti engkau meretas mitos braille -

Hellen, o Hellen...maka kitablah segala pengharapan, sebab sejatinya buta dan tuli
lepas mengupas kelopak matamu meremas gendang telingamu untuk sekedar
menjadi pagi di pecahan--kenangan meja belajarmu. sekedar menjadi pengucapan,
lafal pada lidahmu yang vokal tanpa menyatakan sedih bagi anugerah airmata
:
ada kebahagiaan saat engkau lupa pada keadaan dirimu.*


2010

*) penggalan kalimat dari catatan Hellen Keller

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini