4.01.2011

FATWA PUISI DI MINGGU MALAM


1.

cintailah dua puluh empat jam hari ini, sebelum satu jam selanjutnya luput berlibur.


2.

tulislah gosip paling puitis. tulis lagi. baca lagi. dan jangan sesekali menyalahi orang lain dengan gosipmu. sebab orang paling bahagia ialah yang pandai bergosip.


3.

ini tanggal merah, tanda orang orang melepas gerah. maka tumpahkanlah otak yang kiranya semakin sampah.


4.

sempurnakanlah imanmu dengan berpuisi. sebab, kata itu tak pernah dusta atas dirimu.


5.

jika ada orang menanyakan, ada apa dengan sabatmu? maka jawablah, senin adalah esok dan lampau. setiap hari adalah Tuhan.


6.

apabila orang memujimu dengan puisi, pangkaslah matamu sebelum ia berdaun dan berbuah haram.


7.

bahwasanya ini puisi. jikalau ada yang ingin berprasangka buruk, berdoalah dahulu karena sebentar lagi senin. (mungkin saja minggu besok tak ada minggu)


8.

renungkanlah: puisi tak pernah sah disebut fatwa. pun, ini tak semata malam yang agama.


9.

jam sembilan tepat. seorang yang merasa penyair haruslah tewas seketika--menulis nas di nomor sepuluh, sebelum akhirnya meramal semua malam menjadi minggu yang genap.


10.



2011

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini