4.01.2011

GAUN YANG REMAJA, YANG PERNAH MENCAIR DI GELAS WARUNG

tertanda r.a.w.


- "ketahuilah, aku tidak menulis puisi hanya untuk perasaan--kesedihan yang pingsan. tidak.

berulang kali aku seakan lebih uban darimu. dan puisi seperti mimpi yang belum pernah

mengenal pagi. lalu apa kau ingin menimpaliku dengan senyuman dingin?" -


seorang gadis belajar dari keremajaannya. mengganti umur dengan nasihat uzur.

sebuah gaun memang sengaja tampak anggun. bagi kebahagiaan pun, ibarat kota kota

menyediakan jalan jalan. kepulangan asal kerinduan. padanya masa depan benar benar

turun dari atas ke bawah...layaknya gaun yang begitu panjang. mencinta dan mencipta

sesuatu. sesuatu yang redam dari balik kain, sebelum ia menyebut diri remaja. mencairkan

gaunnya dari pertanda sepasang gelas di sebuah warung. maka, waktu telah sedemikian es

lantaran tak sempat menyimpan banyak pertemuan atau mungkin perpisahan. waktu

telah sedemikian isyarat-erat, semacam rambut yang ia rawat.


sebuah gaun mengajarkan sebuah senyum: seorang gadis dan kelengangannya

dari yang pernah mencair perlahan. menjadi gelas penuh air. penuh rasa dewasa.



2011

1 komentar:

silakan rawat benih ini