1.24.2012

SAM PO TAY DJIEN

tertanda replika laksamana zheng he


1.
pelayaran adalah sembahyang anak cucu kita--pawai kebajikan
yang dihidupkan dalam nyaring kebisuan. sesampainya
kata-kata ini tak tumpah jadi sepah yang rapal di ujung
ikat kepalamu. perjalanan itu pelayaran panjang yang aduhai
mengusik pendaratan: di mana mesti kita tanggalkan
baju zirah pertama kalinya.

kau tahu, di atas kita bukanlah langit atau angin kencang
yang mengoyak-koyak awan, melainkan semacam pengetahuan
abadi tentang bagaimana memahami hilir ketinggian, bagaimana
menerjemahkan kerendahan sebagai rumput terhijau sebagai
tujuan yang tak pernah tuntas untuk dirayakan


2.
lampion-lampion itu matahari khusyuk yang menulis kearifan
sepanjang pencarian dipadamkan, demikian kau menamainya
doa yang getir. tanah ini sepia, kataku. pengembaraan bagi
orang-orang perindu cahaya, pemanggil abad-abad kegelapan
yang memantrainya dengan kelebat dupa atau bau sublim lilin
--lampion-lampion itu seperti membangun merah klenteng
di antara percakapan surau. mungkin saja ini pertanda
bahwasanya manusia sudah berulang kali siuman

ini monumenmu: pengasingan segala kesah yang seringkali
tak pernah disangka


2012

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini