1.15.2012

TANJUNG KODOK, KEKASIH

kepala yang aku taruh di dadamu dulu
kini, benar-benar terantuk pada terjal batu
seperti katamu: pertemuan kita adalah sepenggal batu
dan kau mencoba mengeraskan diri

jalan panjang menuju tempat yang kausaksikan
sesungguhnya adalah waktu yang mengikis dirinya
membentuk sebuah monumen: ini aku menunggumu,
ciuman yang menyublimkan ombak-ombak
sebagai ruang untuk berpelukan
lalu kita saling memasuki

--memandang seberapa batas perahu menjadi titik
dan menghilang dari bibir



2012

1 komentar:

silakan rawat benih ini