matahari itu telah tergunting, katamu
sebagian menempelkan cahayanya di perut-perut
yang menahan lapar. langit yang hijau, rupanya
sedang mempercintakan setiap ngilu yang kejang
dengan kebahagiaan secara bergantian.
2012
engkau belajar menulis dengan menulis, engkau belajar membaca dengan membaca
Social Profiles
salam
turut bersukacita atas para pemerhati aksara yang telah singgah di pekarangan kecil ini...
-
mereka bentangkan jarak antara langit dan tanah, bunyian yang sembunyi-sembunyi di dalam paruh adalah panggilan-panggilan yang serta merta m...
-
cerlang matamu yang hendak mengabarkan alamat lain adalah sepatah kecap lidahmu yang disembunyikan waktu kemarilah, aku tak butuh saj... -
semakin mengayuh semakin deras ia: di dalam rumahmu di tengah jalan gerimis di pinggir jalan hujan di pantai-pantai selatan di pulau-pul...
-
Aku kenyang oleh perayaan semalam. Di ranjang rembulan sabit, tempatku melahap mereka. Sepiring bunga tidur dan segelas pelangi. H...
-
Ini kali kedua puisi saya dimuat di media ini. Berikut 3 puisi saya yang dimuat di Media Indonesia pada tanggal 17 Juli 2016: NOTIFIK... -
1# akulah sebabmu ada dan tiada yang adalah alasan manusia berwajah akulah akibatmu gurau dan sendu yang adalah petuah ciptaan m...
-
sejak itu aku menciptakan langit mangsi di dalam dadaku sendiri lalu musim baru yang menyemburkan kenangan-kenangan pada sejarah yang ...
PARA Perapal
Para Pembaca Setia
Suatu Masa
Blog Archive
-
Lalu Lintas Pejalan
Copyright ©
Scribere Scribendo Discere Discendo Disces
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini