1.26.2013

DI NANGGROE, KENANGAN ITU LAUT



["Ayah..., maafin Putri ya yah, Putri udah malu-maluin ayah sama semua orang. Tapi Putri berani sumpah kalau Putri gak pernah jual diri sama orang. malam itu putri cuma mau nonton kibot (keyboard/organ tunggal-red) di Langsa, terus Putri duduk di lapangan begadang sama kawan-kawan Putri.
Sekarang Putri gak tau harus gimna lagi, biarlah Putri pigi cari hidup sendiri, Putri gak ada gunanya lagi sekarang. Ayah jangan cariin Putri ya..!!, nanti Putri juga pulang jumpai ayah sama Aris (adiknya). Biarlah Putri belajar hidup mandiri, Putri harap ayah gak akan benci sama Putri, Ayah sayang kan sama Putri...???
Putri sedih kali gak bisa jumpa Ayah, maafin Putri ayah... Kakak sayang sama Aris, maafin kakak ya... (Putri sayang Ayah)."*]



doa dan segenap diri ini niscaya, putriku
kita bukan bijeuh orang-orang itu. pahamilah baik-baik
bukankah kita telah belajar dari kebencian-kebencian: tanah ini
yang mengemasi anak-cucunya, yang mengajari kita
menjadi sebaik-baiknya seorang perempuan, sepantas-
pantasnya. masya Allah, putriku…
di gampong, ada zubaidah, ada fitri. mereka sedang dipaksa
belajar patuh, tidak keluar rumah terlampau malam. di luar sana
polisi-polisi syariah berjaga. mereka tak ingin lagi mendengar
perempuan pulang malam, ditangkap, dinamai pelacur, lalu diusir dari gampong
seperti seorang teman mainnya malam minggu lalu;

putriku, doa dan segenap diri ini niscaya
percayalah, dari pulau yang jauh, sumurlah ilmumu, lalu pulanglah
ibu rindu. di nanggroe nanti, ibu berjanji menyanyikan do do daidi
lagi sebelum engkau lelap. peluk-peluh ini, ibu titipkan untukmu;
sekalipun negeri ini memedihkan, bukankah kita tetap cinta gampong
ladang-sawah yang mempersalinkan laman kenangan kita sebentang laut?

bek ta takot, Allah hai Po illa hon hak,
anakku




2012

KETERANGAN
*) Nukilan surat dari seorang anak kepada ayahnya sebelum gantung diri setelah dicap pelacur oleh polisi syariat aceh. Sumber berita:  http://jaringnews.com/keadilan/sandal-jepit/22885/malu-dituduh-pelacur-oleh-polisi-syariah-aceh-putri-memilih-bunuh-diri.
bijeuh: keturunan, gampong: kampong, nanggroe: Aceh,
do do daidi: lagu daerah aceh yang biasa dinyanyikan oleh ibu kepada anaknya,
bek ta takot, Allah hai Po illa hon hak: jangan takut, Allah Sang Pencipta yang punya kehendak.

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini