6.20.2014

PUISI-PUISI DAVID DIOP









David Diop lahir pada tahun 1927 di Bordeaux, Prancis, orang tuanya berasal dari Senegal dan Kamerun. Dia menghabiskan bertahun-tahun dalam kesehatan yang buruk dan biasanya dirawat di rumah sakit, pulang pergi antara Perancis dan Senegal. Selama perjalanan pulang pergi tersebut, pada tanggal 25 Agustus 1960, di usia tiga puluh tiga; istrinya, Virginie Kamara, dirayakan dalam puisinya "Rama Kam"; dan koleksi puisinya yang kedua ikut hancur di lepas pantai Dakar dalam kecelakaan pesawat. Diop adalah penyair yang paling kuat dari generasi kedua pergerakan penyair Negro, ia menulis sebuah puisi cinta sangat erotis untuk istrinya. Diop meninggalkan antologi puisi tunggalnya, Coup de Pilon, diterbitkan pada tahun 1956. Puisi-puisinya juga muncul dalam berbagai antologi puisi Afrika.

 Beikut ini saya terjemahkan secara bebas tiga puisinya yang dimuat dalam antologi puisi "Bending The Bow":



Rama Kam

nyanyian untuk seorang wanita kulit hitam

Aku menyukai dandanan binatang buasmu
Dan mulutmu yang terasa seperti buah mangga
        Rama Kam
Tubuhmu adalah rempah-rempah hitam
Yang membuat hasrat bernyanyi
        Rama Kam
Ketika kamu berjalan
Gadis terindah
pun iri
Atas ritme hangat pinggulmu
         Rama Kam
Bila kamu menari
Tomtom Rama Kam
Tomtom merentang seperti
kemenangan bercinta 
Terengah-engah di bawah loncatan jari penabuh
Dan saat kamu mencintai
Pada saat kamu mencintai Rama Kam
Sebuah tornado kuiver
Pada malam petir
di urat-uratmu
meninggalkan nafasmu yang memenuhi aku
          O Rama Kam!







Dekat Padamu

Dekat padamu aku seperti mendapatkan kembali namaku
Namaku yang lama sembunyi dari jarak yang bergaram  
Mataku yang tidak lagi terselubung demam telah kembali
Dan tawamu seolah api yang membuat lubang dalam gelap
Telah dikembalikan Afrika padaku
melebihi jumlah salju kemarin
Cintaku sepuluh tahun
Dan ilusi
setiap pagi beserta reruntuhan pikiran
Pun tidur
yang ditubuhi alkohol
Sepuluh tahun dan nafas dunia telah dituangkannya
        sembilu atasku
Sembilu yang mengandung kini dengan rasa
hari esok
yang membuat
sungai cinta tak berujung
Dekat denganmu aku telah kembali
dari kenangan atas darahku
Dan lingkaran
-lingkaran tawa di sekitar hari-hari
Hari
-hari yang berkilau dengan sukacita baru.




Kepada Ibuku

Syahdan,  memori bermunculan di sekitarku
Memori-memori dari perhentian cemas di tepi jurang
Lautan es yang
mana membikin seluruh panen tenggelam
Ketika hari
-hari hanyut tinggal dalam diriku lagi
Hari
-hari keropos dengan rasa narkotika
Ketika balik tirai jendela tertutup
Kata-kata menuntun bangsawan untuk merangkul kekosongan
Lalu ibu
, aku memikirkanmu
Kelopak mata indahmu hangus oleh tahun-tahun
Senyummu pada malam
-malamku di rumah sakit
Senyummu yang berbicara penderitaan vanquis tua
O ibu
milikku dan ibu dari semua
Dari negro yang buta dan
yang melihat bunga-bunga
lagi
Dengar dengarkan suara
Ini adalah jeritan-jeritan yang ditembak melalui kekerasan
Ini adalah lagu yang
dipandu hanya oleh cinta.





0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini