5.28.2009

TENTANG SENJA


5# - decresendo

C#m

Alfa di C#m. Desiran ombak terus menggerus karang-karang pantai yang lama dipenuhi lumut dan lapuk, kini.

Di teduh pantai itu. Ada sangkar nada. Mulailah berdecak, maka.


Dm

Berlanjut ke Dm (menggantikan kunci sebelumnya).

Langit yang menjingga dan nyiur dahan-dahan kelapa memanjakanmu. Lama setelah kau terus menampakki wajah-wajah kesal, murung atau karena dikejar waktu. Namun, penyabar kau. Menepis apa pun. Bukan karena apa. Melainkan kau memang betapa...


Em

Lantas bersambung pada Em.

Sesungguhnyalah, dengan warna nadamu kepada

segala. Segala yang tak tertuliskan, tak terlukiskan, tak terpetakan. Dibawanyalah kepada ombak untuk ditepikan. Mengendap lalu. Olehmu yang menjadikan segala, seperti bunyi-bunyian yang takkan pernah terdengar kembali sampai malam usai menggigil.


G

Berkabunglah.

Karena pada hakikatnya sama. Sama. Akhir yang tak terhindarkan. Akhir yang tak pernah sia. Ya. G menjadikan akhirmu. Ingatlah kita akan ini. Akhir kita. Akhir kau, aku, dan dia.

Segala mengendap, mengendap segala.

Oleh senja. Senja. Senja.


0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini