3.04.2010

SALAH SATU SAJAK DALAM ANTOLOGI PENGHUJUNG TAHUN (2009)















DESEMBER: PADA BINGKAI SULUR KABUT KAWAH



/I/


Kepada wajah desember yang belum terburai lalai akan kita. Di belantara sulur

kabut kawah itu. Lewat lensa mata kameramu. Engkau cetuskan muasal album

kita:

dari keras batu-batu

mulut-mulut kawah

gigil temperatur-temperatur

padas-padas tanah

dari bulan susut,

romansa desember kita.


/II/


Jalan-jalan berbaju terjal. Kerikil-kerikil menaruh pinta keabadian.

Di sini kita memagut mereka.


Kabut-kabut berbondong, menuju. Asal yang menamainya.

Di sini kita memanggil mereka.


Jejak-jejak tak berbekas. Dua pasang alas kaki, menjelma.

Asmara. Di sini kita memahat romantika.


Di sini kita dirikan nostalgi sepasang tubuh cinta

oleh kata

oleh tanya:


kau sintaku, aku ramamu

ingatkah?


(gambar oleh panitia antologi)

2009

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini