7.11.2010

NUBUAT ELEGI MATA

kepada agus suwito


semenjak pagi yang pejam mencuri cara dari permainan waktu
kini ada nubuat-nubuat tak biasa berusaha memindahkan arah matahari;
- nubuat itu terbaca oleh hasrat yang berlarian menuju mulut-puisi.

di sekujur purnama pertama yang sakit
indera-puisiku melihatmu sedang membenamkan potongan luka
pada segelas kopi yang segan menjadi dingin

lalu dengan segenap perasaan yang berkeping atas takdir
aku mengenal lingkar-lingkar petaka pudar di kedua bola matamu
dan garis-garis nyalawaktu berpendar seperti tangis lelampu
pada sisi-sisi trotoar manakala orang-orang duduk bersimpuh
di bawahnya

siapa tak mengenalmu, siapa tak menyangkalmu
bahkan dukamu yang liang telah ternubuatkan
oleh sisa perasaan bernama cinta;
sejatinya, ia mendiam dan berlepasan
dari ruang-raung elegi abadi
matamu
:
argghhh!


[terlahir atas ingatan pertemuan pertama dengannya]
Semarang, 2010

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini