10.09.2010

DI SANA, DI LUBANG DADA IBUMU


*

oktober lalu kau lupa, pun sekarang


di sana,

tak kutemukan kata kau di telapak

tanganku bergurat seribu nasib

seribu pemahaman baru tentang

alamat yang sebenarnya tak sesat

dan tak ada Roma

di setiap kau bacakan almanak


**

bahasa bukan lagi hikayat ibu yang kuno


jikalau,

kau adalah malin kundang yang bertobat

maka sebenarnya durhaka telah menjadi bijak

karena sepeninggalan manusia yang mengadakanmu

bukanlah cerita fiksi atau bahasa takhayul


maka di sana,

di lubang dada ibumu

ada suara parau tentang kau

yang sedang memecah rindu

bagaimana rasa tawar terakhir

dari air susu ibu yang selalu sama

dan tak lagi kuno seperti sekarang.


2010

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini