10.14.2010

TAK ADA YANG PULANG DARI ANGIN MATA LALU

tersebab mi


siur manakah yang lembam di matamu, mi?


angin itu memilih diam untuk kakimu

yang kau sembunyikan di balik jilbab;

tapi, jilbab itukah yang sebenarnya mengajak

mencelakaiku di ingatan masa depan?


duh, mi

mata ini meratap seraya takut

akan besok yang jadi lebih dingin

tanpa puisi tanpa jaket, syal atau selimut


mata ini berpenyakit dari angin salah arah

angin yang tak pulang-pulang oleh setangis rindu

kepada jarak yang seperti merasa sendiri

dan mengoyak-oyak rambutmu, dadaku


sebab itu, di matamu aku merawat mataku

supaya angin tak berjejal masuk

dari arah dan lupa yang lalu

datang menjagal siur yang ingin membusukkan

niat di pengaduhanmu kepadaku


2010

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini