6.04.2012

NARWASTU


--maria

(“...apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”)


yudas yang miskin,

di kaki yang mahaperkasa, ia candui puja-puji kerendahan kepalanya
ia rendamkan beberapa perumpamaan pohon ara pada buli-buli
sebelum pecah—yang bikin tumpah bibir hingga tak tahan getar;
di tangannya, ia hisap kesederhanaannya sebagai ibu. jari-jari
perempuan telah menjadikan kesetiaannya lebih tinggi dari
langit yang pernah dipandang oleh sesiapa. daripadanya zaman
yang tampak khianat dan tersesat beroleh petuah dari lamur minyak;
maka ia tak peduli berapa kali lagi ia amini peristiwa-peristiwa
atas suara-suara nubuat yang datang dari gurun jauh. maka hanyalah
kesaksian: penyertaan sampai akhir sebagai wangi yang tak tercium
dari kenang dari betapa licinnya kaki itu untuk diartikan menuju
pemahaman lain


2012

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini