5.12.2014

RANJANG GERIMIS BIRU



sebenarnya di balik selimut ungu kita sedang belajar
melupakan lanskap-lanskap kenangan dengan sedikit
nyala api mimpi. mimpi-mimpi lugu nan lucu. ya, pada
mulanya selimut memberi kita hangat dan gelap.
dalam gelap, hangat kata-kata yang dulu pernah jatuh
lesat pada koyak hati telah membikin perasaan-perasaan
kita jadi teduh dan jauh lebih dekat dengan kita;

sebuah ranjang mewah yang dibentuk beku waktu
telah menampung langit, lamunan beserta resah
puisi-puisiku kepadamu
(di seberang jendela:
ada yang berlalu tentang
mereka yang kita percayai telah menciptakan bau
humus selepas mendatangkan gerimis di antara
pendar cahaya matahari musim kemarau)

kita tahu kini sebenarnya
segala pelukan segala resah
segala rencana, segalanya kembali
menjadi alpa sebelum dada-dada
kamar hingga kaki-kaki ranjang
karam oleh titik demi titik
biru pilu yang dikandung
lautan masa panjang kita


2014


0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini