12.17.2016

KOTA KEPADA BAHASA



kata-kata menjelma apa saja
yang kelihatan maupun tak,
ia ingin sesekali hadir bersama
angin. menjadi hujan, menjadi
terang, menjadi mendung,
menjadi terik, menjadi warna-
warna langit.

kata-kata menjadi kamus di kota,
orang-orang mengubah dan
menjadikan; yang diam-diam
punah dan bisu. kata-kata
tunduk pada penguasa:
kita yang ingin hidup-semati
bermain sebagai badut ribut
sembari bersungut-sungut

kata-kata merangkum perjumpaan
demi perjumpaan di antara
yang tumbuh, yang layu,
dan yang tumbang; ia menjaga
supaya segalanya tak berlebih
antara lamur ingin dan angan

huruf-huruf luruh mencipta kata,
kata-kata runtuh mengikis ia;
sebab ia tak gampang rubuh,
maka ia dirikan monumen
bahasa di setiap kepulangan
jalan-jalan yang menghijau
menuju masa depannya


2016


0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini