12.14.2014

DI KUNCUP LUKA YANG DETAKNYA KUPERAM



seribu bulan berlalu begitu saja tapi aku tak juga mengerti
di arah mana kutemukan almanak yang bisa bikin
pandanganku berhenti menumpahkan yang suci
dari pendar cahaya airmatamu;
ataukah detak di kutuk tubuh dunia ini
memompa luka yang paraunya terlanjur mesra?

di kedalaman lain kutemukan yang kuncup semacam luka
yang mengeras setiap bulan akhir memintamu
menafikan waktu


2014



0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini