11.23.2015

MORFIN DI BANGKU KERETA



kita tak sedang bercanda, flu di tubuhku terus memburu
kota sarat lelah-wajah di perhentian selanjutnya;
kita yang sebenarnya sedang didera kabar,
pada jalan tak pasti, ke mana kita musti sembunyikan
masa depan?

peluit panjang, antrean para penumpang
aku berdiri meninggalkan kotamu, lalu kursi-kursi tunggu
seolah hendak menegaskan bahwa manusia pernah sendiri
di hadapan deret penantian.

pintu kereta dibuka, para penumpang menjemput bangkunya
masing-masing. di peron yang tak asing bagi kita. aku tak lagi
fasih menyebut namamu, mengingat kapan pertama dulu
kita memberi tanda pada yang berlafal perpisahan.

kita tak sedang bercanda, meski kamu menganggap ini biasa
sedang aku berusaha menertawakan nasib yang sama,
meminum morfin membuang perihnya lewat tatapan jauh
dari jendela kereta

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini