PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

12.05.2010

MEMBACAMU, INDONESIA TANAH TUMPAH-LIMPAH PAHLAWAN

I

jikalau ada yang berbicara tentang perjuangan

maka kami tak lepas balas untuk siapa yang pantas

dirangkul, menggerilya musuh berabad-abad silam

belajar menjumlah kemenangan mengurangi pengkhianatan

lalu mengkalkulasikannya dengan nama kemerdekaan


jikalau ada yang berkaca tentang negeri seribu pulau

maka tumpahlah darah nenek-moyang kami yang dulu beku

sebelum peluru-peluru membombardir batavia, bandung, surabaya,

aceh, papua, laut-laut tasik, dan desa-kota pulau-pulau sauh jauh bertuan tanah


negeri ini telah ditandakan kehidupan bernama INDONESIA

bersama sejarah seribu tulah bagi tempat-tempat yang menyalakan nyali

kepada tahun-tahun peninggalan reraung tetulang pejuang

yang bukan dongeng bukan hikayat perayaan tari orang-orang malang

oleh sebab masa kami masih tiba untuk sebuah peradaban

manakala tak ada lagi pengasingan singgah ke sekian kalinya

mencuri nyawa-nyawa demi mengisi gudang-gudang kolonial

menjadikan penghidupan layaknya tempat huru-hara, membakar

setiap nama yang teriak membawa pembebasan dan keadilan


negeri ini negeri para pendatang yang diam-diam

merobek dada mengail otak untuk diremas

bersamaan dengan lembar-lembar tanda para tangan

menulis kuasa tanpa tahu ke mana segala bersua batas

di gejolak keringat kami pada keterasingan yang dingin, nafas

adalah pagi yang tak pernah mati!


II

lubuk kami, tuan


lubuk kami adalah setiap pelunasanmu atas berabad bencana

dan airmata berjuta peninggalan tak tertuntaskan olehmu

sebab ikan-ikan doa yang dulu tetas di saban adat-istiadat kami

telah mengarung panjang ke mana perahu-perahu nelayan

dan kapal-kapal perang dikaramkan, lalu melalang

pergi mengeram bahasa leluhur yang fasih untuk diperanakkan

kepada orang-orang yang berani mengatakan dirinya tak jua sabar

dari ketelanjangan nasib serta aib tentang nyanyian ladang-ladang nazar


panggung ini, tuan


adalah haluan keniscayaan penghulu segala yang ada

karena setiap bangsa yang berdikari menyebut-nyebut

barisan peneriak dengan nama kerelaan dan keribaan

menuang kegelisahan, berlepas-sulang

di deret pelantang-pelantang suara

mengikat pita merah-putih pada lengan-lengan batu

bahkan ketika waktu benar-benar menunjukkan jasadmu,

kelak


di sepanjang pendirian tanah kami tak akan habis

membaca sejarah negeri bertumpah-limpah pahlawan!


Yogyakarta-Semarang, 2010

12.04.2010

TIGA PERTANYAAN UNTUK SEORANG ULYSSES - DUBLINERS

: james joyce


tentang pujangga

ternyata kenyataan itu kau sembunyikan

di balik kehidupan yang bernama metafora

bersama tangantangan dante, hauptmann,

ibsen, yeats.


maka,

bukubuku dan kitabkitab tabu

dari seorang penyair gamang

bersikeras mempertanyakan

apa yang sudah menumbuhi

memperanakkan sejarah kota

semiotik yang tak pernah tua di

tubuhmu

- - lesap.


tentang patriot

apakah negerimu terlalu berkacakaca

menanarkan bagi ngeri mata?


tak ada yang ngotot menyeringai

masa lalu yang bebal dan sembab

oleh karena pulaumu adalah negeri

mata paling mawar untuk sebuah

eksistensi seorang ekspatriat

seorang ras-pengekal berat.


tentang tuhan

*

beriman adalah eksperimen panjang

yang pernah ada sepanjang jantung

menuliskan siapa bermula di antara

ketiadaan dan keberadaan;

kesenjangan yang menepi

untuk setiap pergolakkan.

sebab,

dengan pembodohanmu

atas kepala yang buta

dada yang bisu

lepaslah abadabad sorga.


**

di sungai nuranimu

segalanya akan paham

perasaan yang hilang

dan tak pernah diketemukan


jikalau tuhan adalah kegagalan

bagi perjalanan seribu padang domba

maka keringlah setiap mata

yang melimpahkan arus-air

ke sungai itu

:

nurani ya nurani,

mengapa engkau mengelabuhi takdir

bilamana takdir bukanlah dosa atau pahala?



semarang, 2010

12.03.2010

SAJAK CINTA SEORANG BUTA

*

aku mencintai matahari yang sedemikian rupa

takluk di abad-abad kegelapan sebelum

rembulan menyebutnya kehidupan

laut-tanah diciptakan

dan mata-mata tampak

pagi


**

hei, lihat!

ada sepasang mata seksi tergeletak di sana

entah mereka sedang apa

tapi aku takjub

belum pernah kutemukan yang seperti itu


lalu kutanyai, apakah kalian benar-benar

bernama mata?


namun, salah satu dari mereka malah

melempar tanya;

apa kau benar-benar tak bisa melihat kami

bodoh?!


kenapa mereka begitu congkak kepadaku,

padahal sejak lama aku merindukan mereka

- - dalam hati aku mulai menyesali kerinduanku

menangisi kecintaanku

berhari-bertahun lamanya


mereka itu buta

dan jauh lebih bodoh dariku!


aku pergi dari mereka

pergi ke tempat-tempat

di mana kutulis sajak-sajak cinta

yang tahir dan paling getir


***

aku mencintai isyarat setiap kata

ketika siapapun belum juga mengerti

bahwasanya cinta bukan lahir dari mata

-mata seksi dari matahari pun rembulan

dari pagi


sebab, setiap kata setiap cinta

telah hidup dari kematian mataku

juga mata sesiapa yang berguru

kepada kebutaannya.


2010

12.01.2010

ANJING-ANJING HITAM YANG BERLARIAN DARI JANTUNGMU LALU MENJADI KEKUPU

untuk nwu gabriel genesis


di sepanjang rel itu, engkau menyusur tanah-tanah kelana yang tak ingin

renta. lalu mati keluar belatung-belatung. hanya separuh dari tahun-tahun

cawan darah telah menjadi taring bagi anjing-anjing tanah kelana bagi kesakitan

yang tak pernah kembali dari stasiun ke stasiun selanjutnya. sebab itu

nyali yang rusak segera kau perbaikki sebelum gonggongan anjing-anjing

membusukkkan lelangkah erang angin, sebelum awan-awan mendung

berjatuhan ke dinding ruang penunggu. menghujan nyanyi-nyanyi bisu.

ratapan yang tisu. rakaat yang batu.


malam-malam gerhana, merapal. malam-malam gerhana yang binal.

melarikan anjing-anjing hitam dari arah pagi. mendekam di jantungmu.

detak yang kini perlahan menulis skenario adalah seperti puisi

yang perlahan menciptakan tubuh penyair dan liur-liur menyalakkan

pembuangan dari masa paling jauh. malam-malam gerhana adalah

malam-malam anjing hitam sebelum pembantaian tiba bertanda linang

mata, kenang seribu bahasa.


setiap pagi takdir penghitungan. matahari yang tersusun rapi seperti

perasaan. mengepal di kedatangan lain. peribahasa yang tak pernah

busuk dan sarat liur. segala tak selamanya sama tak melulu selalu

tumpah. maka di penghitungan kini, tulislah pelukan-pelukan

ibu sebelum engkau mengucap kepada setiap kepergian

saat anjing-anjing hitam bukanlah keharusan untuk dibunuh

diam-diam dari dalam jantungmu.


kelak


ada yang berubah tentang puisimu. setelah lama ia berkubur

berlumur liur. pecah. pada rerintik baru yang menangisi jantungmu

mengailli anjing-anjing dan mengisinya dengan sarang kepompong.

sungguh, sepanjang luka tak musti engkau sebut pesakitan kota

tempat anjing mati engkau buru. mengaing lari berlarian. sepanjang

luka dinamakan sepanjang rel yang dipenuhi kekupu setelah engkau

mengenal siapa jantungmu.


2010

PUISI SEORANG JUDUL

tulislah tulis kenapa

kata kata tak habis dimakna

kepadaku sebagai pintu


mengetuk seraya sekadar mengantar

kepergian yang sama, bersambut sisa rambutmu

usai setiap malam kupotong di depan kertas

dengan segala cinta yang retas


mengetukmu adalah penyambutan diri

seperti seseorang menuliskan

nama kepada kata yang memberinya

salam peninggalan


selamat salam, kuberikan untukmu

pintuku tersayang;

sebagai tanda mata-kata

aku mencatat setiap potongan penghadiahanmu

di setiap aku kembali melihat seorang baru

bernama judul.


2010

INGATAN ADALAH TAK ADA KATA SELEBIH CINTA

yang cadas dari setiap pertemuan

adalah kakimu- -menggambar jalan

menuju kampung di atas perasaan

yang kau bangun usai kita melepas

kenangan lunak tentang makan malam

dan sebuah gunung kesendirian


yang cinta dari setiap pengingatan

adalah rambutmu- -menggerai nasib

peradaban yang musti ditinggalkan,

sebab tak ada sisa dari rambutmu

pelukan-pelukan kapas yang angin

lalu terbawa kata selebih cinta


menuju sunyi ingatan.


2010

11.24.2010

HAIKU [1 - 5]


[1#] TELUR BULAN


tetas menetas

sarang di sarang malam

rindu yang induk



[2#] KOTA KOTAK


di pelamunan

lagu sudut delapan

jalanan lalang





[3#] MATANANAR


tam mata ketam

lepas air pualam

nanar terdalam




[4#] SEPEDA GURU


kepalang-ajar

sepeda roda kelas

ilmu memutar waktu




[5#] SEMAR ARANG


semar dan arang

tarian asap genang

sjarah kota kenang


2010


HIKAYAT IBUPERJALANAN KEPADA SEORANG WAKTU DAN USIA


pada semua hayat yang nisan,

apakah kau tetap menjadi perapal-doa

tempat seorang waktu berhasil mengenalmu

ibu?


sepanjang detak-kertak jam adalah tubuh, sejatinya

waktu tak pernah tahu tentang muasal perjalanan

yang berkali datang-kembali memeluk

- -mengetuk pintu kecil di dada lapangnya

di setiap airmata masa setiap seribu peribahasa

melindapkan ketimpangan segala rindu

segala ingatan sebagai isyarat bahwasanya

ibuperjalanan adalah sorga-rahim


pada semua hayat yang nisan,

apakah perjalanan itu kelak bernama tua

seperti halnya bagi panggilan seorang usia

ibu?


maka, barangkali hidup adalah belajar sadar

menamai samar dan tak sekedar

menandakan perpisahan- -mencium bibir nazar


2010

11.19.2010

SOLILOQUI BAYANG-BAYANG SKINNER

: b.f.skinner


~ 1

kata sejarah amerika ada bangkai mayat seperti bayang-bayang puisi

tentang riwayatmu yang membicarakan percobaan-percobaan

tikus-merpati. dan kotak itu, di tanganmu tiba-tiba pecah

dari susunannya. lalu nampak keluar. mataobsevasi,

seketika kau letakkan ide yang menyebut koherenitas

teori antara perlakuan-penguatan antara rangsang-stimulus. maka

dengan kepala gontang, sesuatu telah memotong teka-teki bahwa

tak ada teori yang lebih penting dari pembuktian. eksperimen!


~ 2

ibarat merpati yang limbung karena cahaya dalam kotakmu. merpati

bodoh yang kau pintarkan adalah kenyataan paling sendu paling

pilu untuk memanusiawikan manusia. sebaliknya, di kondisi-kondisi

di mana tingkat stimulus kau jadikan penguatan rupanya ada waktu

yang datang berurutan sebagaimana kau percaya pavlovpun terlalu

radikal melakukan hal ini. hanya saja, merpati masih linglung

kepada tikus yang terdorong iri tak punya sayap kepada

hukuman dan hadiah yang lupa kau setarakan di balik teori

catatan harianmu tentang kesengajaan mejadikan setiap perlakuan

seperti perutmu.



2010