PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

5.15.2011

BAKARAN

memahamimu adalah sepersekian waktu kedipan ini kembali

merasakan mata yang terbuang dari lubangnya

--lubang api


malam ini, perhentian nero sebelum menyesal meratapi kotanya

lalu kau sebuah catatan yang sedang ditipu kehangusan

antara belulang nasrani


2011

IA INI KOTA ILALANG

ini kota ilalang. jalan rumah tanah

capung, kekupu, lebah madu

lalu lalang menuju langit perdu


ia tuliskan berpenggal penggal jarum jam di telapak tangannya

setelah guratan bergariskan tanda silang dan ia mulai tak mengerti

hidup yang terramal ini mau dikemanakan. ia memanjangkan kaki

melenturkan tangan, membilangkan matanya yang mulai hilang.

kata orang jalan, tinggalkan satu mata untuk dirimu. satu lagi

untuk yang kau temui. --telapak tangannya basah kuyup,

hujan riuh sekali di luar sana. ia berpulang di suatu kerinduan

tempat paling ramai sekaligus sepi. tak ada restoran, warung kopi,

sesak gedung gedung. hanya mungkin savana hijau dan kehidupan

di sebuah kepulangan yang tak bermaksud; tanpa pernah merasa

saling sakit.


lepaslah


ini kota ilalang. jalan rumah tanah

capung, kekupu, lebah madu

lalu lalang menuju langit perdu


2011

4.01.2011

PESAN RANTING

aku mencintaimu, angin


maka patahkanlah aku segera

dan bawalah ke tanah lain

tempat berdiri pohon pohon

tak telindas zaman


tubuhku telah timpang

aku butuh pohon lain, menyatu

untuk sekedar merasakan

umur di ruas kambium

dengan warna berbeda


sebab kau adalah udara

yang tak berhenti melumuri

kulitku dengan masa,

masa yang tetap kembali

seperti pagi


aku mencintaimu, angin


maka tanahkanlah aku

di jantung akar pohon

berumur panjang


2011

FATWA PUISI DI MINGGU MALAM


1.

cintailah dua puluh empat jam hari ini, sebelum satu jam selanjutnya luput berlibur.


2.

tulislah gosip paling puitis. tulis lagi. baca lagi. dan jangan sesekali menyalahi orang lain dengan gosipmu. sebab orang paling bahagia ialah yang pandai bergosip.


3.

ini tanggal merah, tanda orang orang melepas gerah. maka tumpahkanlah otak yang kiranya semakin sampah.


4.

sempurnakanlah imanmu dengan berpuisi. sebab, kata itu tak pernah dusta atas dirimu.


5.

jika ada orang menanyakan, ada apa dengan sabatmu? maka jawablah, senin adalah esok dan lampau. setiap hari adalah Tuhan.


6.

apabila orang memujimu dengan puisi, pangkaslah matamu sebelum ia berdaun dan berbuah haram.


7.

bahwasanya ini puisi. jikalau ada yang ingin berprasangka buruk, berdoalah dahulu karena sebentar lagi senin. (mungkin saja minggu besok tak ada minggu)


8.

renungkanlah: puisi tak pernah sah disebut fatwa. pun, ini tak semata malam yang agama.


9.

jam sembilan tepat. seorang yang merasa penyair haruslah tewas seketika--menulis nas di nomor sepuluh, sebelum akhirnya meramal semua malam menjadi minggu yang genap.


10.



2011

GAUN YANG REMAJA, YANG PERNAH MENCAIR DI GELAS WARUNG

tertanda r.a.w.


- "ketahuilah, aku tidak menulis puisi hanya untuk perasaan--kesedihan yang pingsan. tidak.

berulang kali aku seakan lebih uban darimu. dan puisi seperti mimpi yang belum pernah

mengenal pagi. lalu apa kau ingin menimpaliku dengan senyuman dingin?" -


seorang gadis belajar dari keremajaannya. mengganti umur dengan nasihat uzur.

sebuah gaun memang sengaja tampak anggun. bagi kebahagiaan pun, ibarat kota kota

menyediakan jalan jalan. kepulangan asal kerinduan. padanya masa depan benar benar

turun dari atas ke bawah...layaknya gaun yang begitu panjang. mencinta dan mencipta

sesuatu. sesuatu yang redam dari balik kain, sebelum ia menyebut diri remaja. mencairkan

gaunnya dari pertanda sepasang gelas di sebuah warung. maka, waktu telah sedemikian es

lantaran tak sempat menyimpan banyak pertemuan atau mungkin perpisahan. waktu

telah sedemikian isyarat-erat, semacam rambut yang ia rawat.


sebuah gaun mengajarkan sebuah senyum: seorang gadis dan kelengangannya

dari yang pernah mencair perlahan. menjadi gelas penuh air. penuh rasa dewasa.



2011

JARAK DIAM DIAM BERSEMBUNYI DI SEBUAH POHON REMPAH

buah buah kuning kecil, mereka adalah bumbu

--orang orang panen dan makan bersama;

di meja yang sudah masak di mulut

yang berulang kali menjatuhkan ingatan

buah buah pohon rempah. membusukkannya

diam diam pada lebat sebuah pohon rempah

di kubur persembunyian jarak sebelum tanah

sebelum dapur dan meja makan


2011

ROBOT-ROBOT ELEGI FUKUSHIMA*

tersebab gempa & tsunami di negeri matahari terbit

tertanda bantuan robot



- Monirobo -

sejumlah beban yang tergeletak

sejumlah decak, menyusun radiasi

mengartikan segalanya pada

kehidupan atas rahim yang sedang

gusar dan tenggelam di pusat monitoring

airmata. sebab dengan hidup,

cinta akan sepanjang lengan

manipulator.


"aku pelindung sensor--

alat elektronik anak-anakku,

maka terciptalah maha seisi 600 kilogram

satu koma lima meter tubuhku:

- detektor radiasi

- kamera tiga dimensi

- sensor temperatur dan kelembaban."


- Rainbow 5 -

seribu sembilan ratus delapan puluh enam

rahasia tercipta dari manusia-manusia kabel

yang tak pernah mengenal filosofi kecemasan;

hanyalah bencana kebakaran di perjalanan sekarang

hanyalah marabahaya di perlaluan dunia

sebelum matahari tak lagi terbit dari atap langit

dan tsunami tiba dari kotalaut, ibukotapantai


"suatu yang kelak, tanah berjantung reaktor;

hidup adalah bercinta

bercinta ialah penyemprot air!"


- 510 Packbots, 710 Warriors -

acapkali kesedihan berulang kali meminta

penciptanya lebih lincah daripada rayuan pria

kepada wanita. namun, kini jenis kelamin

telah tiada. ke-ada-an hanyalah bagi

anak-anak tangga dan sepanjang selang.

lantas, bencana sudah lebih rindu

untuk menegakkan benang

di sebentuk raga tanpa pelindung

kematian yang beradiasi


"kita bangun sebuah cadas untuk berdua

atas pemakaman listrik yang mengubur

ruas ketinggian bencana manapun."


- ERASE, EROS, ERELT -

tak ada yang lebih ampuh, selain biduan

malaikat kecelakaan nuklir selain tuhan

paling rusak di muka bumi.

para manusia telah jelma pohon-pohon sakura

yang bertumbangan di tepian bah samudera.

kini hapuslah ketumpahan elegi, wahai fukushima!

kerna isyarat hikmah rupanya lebih pandai

merancang kefiksian manusia.


"aku ERASE;

dunia sebesar enam ton

tanah sebentuk pulau-pulau

tanpa sedikit gempa-tsunami

tapi dengan sejumlah sejarah

kerajaan manipulator hidraulis"


"aku EROS;

tuhan robot cinta dan kehidupan

surga operasi

bagi ruang-ruang

sekalipun reaktor neraka"


"aku ERELT;

berkilometer jarak lamanya

menjadi sesuatu yang teramat singkat

bagi radio relay yang bertindak sebagai kaisar

sebagai tuan atas segala tuan

supaya tak ada yang lagi menangis

karena kejauhan waktu"


atas semua ini, mari merayakan nuklir--bersulang teh

kepada robot-robot pejuang manusia di penghabisan tanah jepang!


2011

*) hasil interpretasi dari sebuah pembacaan:http://sains.kompas.com/read/2011/03/25/19050223/Robotrobot.Ampuh.yang.Melawan.Radiasi


3.22.2011

SAJAK AF KURNIAWAN

3 BAIT SAJAK YANG SEMESTINYA AKAN KUBACA

KETIKA MEMBEZUK SELURUH ANGGREK BULAN

YANG LAYU DI TUBUHMU


: A. Ganjar Sudibyo


[1]

aku membawa seluruh koridor

penampung sepatumu

yang mencintai debu di lantai-lantai kotor.

telah kutulis surat untukmu

di bawah bangku

ketika petang ingin telanjang

menanggalkan kesakitan

yang berlalu lalang

melintasi kepala yang

engkau ciptakan.


kau terbaring, dibaringkan

air-air paling sulung

dari ranjangmu yang berseling selang.


kukira itu air mata dagingmu,

menangis betapa kemarau di tulang

lebih sering mengerang ketimbang

mengering

mencari arti bahasa kamus

yang tak pernah luput

engkau pandang.


[2]

Lama sudah sebuah buku puisi peram

didadamu

buku yang dilahirkan

cuma untuk mengenakan kacamata

agar leluasa kemana-mana.

bertanya kepada siapa-siapa

yang pernah penasaran oleh selarik

pesan rahasia

pesan yang kemudian dituduh

sebagai penipuan

tersebar di setiap layar telepon genggam,

: obat-obatan selalu membujuk kita

agar abai pada kesehatan.


[3]

tak ada kau. ketika aku

melongokkan kepala ke tubuhmu

yang jendela

betapa pot-pot itu berserakan,

seperti ingin mengubur kemudian

mengabarkan berita lelayu,

tentang tumbangnya akar- akar

anggrek bulan,


kurasa kau dan buku puisimu

memang sedang sebentar

jalan-jalan.

barangkali ada kata-kata

seseorang atau perihal

yang ingin kalian temui

untuk kau petik

kemudian menjadikanya

contoh perumpamaan


*doa: semoga lekas sembuh. Amin. Iman. Aman.



AF Kurniawan-semarang 17032011


3.02.2011

FOTO POHON-POHON DONGENG DI DINDING PAMERAN


pohon I

hanya ada tiga dahan semi daun. lalu sebuah kapak tersangkut pada

dahan utama. di bawahnya kubur seorang bapak penuh daun: penebang

pohon.


pohon II

setiap musim adalah gugur. setiap gugur adalah pohon umur--

berbekas lingkaran kambium yang memilin tunas kutukan bonsai.


pohon III

beringin putih, dengan seorang ibu berkaki akar di tanah belukar

dia antara batu batu besar, tertulis

"anak anakku bukan malin kundang, maka murkalah batu!"


pohon IV

dua orang anak menggambar pohon. yang satu dengan seorang

bapak dan tali gantung. yang lain dengan dengan seorang ibu

bersorban putih.


pohon V

zakaria memanjat pohon ara, memotret tuan bulan dan si pungguk

yang sedang menanam surga kerdil untuk setiap kayu sepeninggal

pohon adalah kafan bagi dua orang anak yang baru saja tua.


2010

2.25.2011

PRIMUM EST NON NOCERE*


sejauh aku mengikrarkan bahwasanya senja, takkan lari

lebih dari sehari ketika aku mendekapi angin yang lekas

bersetubuh dengan kota kota pesisir. sejauh itu, aku menanam

pepohon kelapa di kepala supaya bersiuran menghadap ombak:

gelombang gelombang masa kanakku yang bahagia membangun

rumah rumah pasir…..beserta ibu dan bapak, tepian ingatan.


karena masa silam menempuh jaraknya sendiri, menyuburkan

masing masing kepala tanpa merusak masa depan. dan sekarang

aku belajar menemukan nasihat yang sedang menjadi pria tua

entah ke mana ia ada. sebab aku pernah dipeluknya mesra,

membisikkan kata tentang angin seribu senja. pasir tanpa

penghabisan pesisir kedatangan esok demi esok;


“bilamana kau datang sebagai masa yang kini

janganlah sekali kali mendidik dirimu

sebagai masa silam yang tumpah- -penuh jarak pesakitan”


2011



*pepatah latin: perintah utama adalah jangan menyakiti

2.24.2011

KELINDAN

untuk pakdhe totok


[i]

rindumu mesin jahit yang memilin. seperti jentera

takkan berhenti berputar dari jarum ke jarum, dadamu

kini lubang yang kau namai lubuk di gambar baju koyak.

rindumu menciptakan jahitan jahitan ikan yang sabar

menyarangkan telur di tubuhnya. dan bajumu adalah

bekas rajutan kekal dari rusuk ke rusuk

berlambang kuk dengan genangan darah ikan

di bawahnya.


[ii]

sekarang jari jarimu tak lagi lihai, memindai kepiluan yang pintal.

sedang cincin di kelingking kini penuh kutuk uzur namamu;

berkali kali ibumu nyaring di telingamu, meminta

benang sekembalinya mencinta pada baju yang nganga.

katanya sampai esok pun, ia tetap sebagai penjahit

melebarkan tulang-tulang jarimu yang mulai lahir sempit

atas cinta dan kelu rindu.



2011